makalah evaluasi dalam model-model sekolah
MAKALAH ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Tentang
“EVALUASI DALAM MODEL-MODEL SEKOLAH”
Dosen Pengampu :
AHMAD ROJALI,M.Pd
DISUSUN OLEH :
-
ENDANG APRIYANTI
Prodi
: MANJEMEN PENDIDIKAN ISLAM (MPI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
AS-SHIDDIQIYAH
TAHUN AKADEMIK 2016
JL. Lintas Timur Desa Lubuk Seberuk Kec.
Lempuing Jaya Kab. OKI Sum-sel 30657
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah swt. Yang telah memberikan rahmat sehingga kami dapat menyusun makalah
ini yang berjudul “Evaluasi Dalam
Model-Model Sekolah” dari dosen kami dengan mata kuliah Administrasi
Pendidikan.
Dengan kami menyusun makalah ini, kami mahasiswa tarbiyah
yang di didik sebagai calon guru yang islami dapat mengetahui dan memahami
tentang bagaimana arti penting administrasi kurikulum dan evaluasi dalam
pendidikan di Indonesia, yang tentunya memberikan konsep-konsep yang tersusun
rapi kepada peserta didik yang tentunya untuk kemajuan dalam dunia pendidikan
di Negara kita ini, karena Desa sebagai ujung tombak atau yang paling bawah
untuk mengawali sebuah pembangunan. Dengan itu maka dibutuhkan pembangunan yang
terencana.
Tak ada gading yang tak retak seperti pepatah tersebut, makalah
kami tak luput dari kesalahan, untuk itu mohon untuk dimaafkan apabila terdapat
kekurangan dalam makalah ini.
Lempuing Jaya, Maret
2016
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN DEPAN..................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang............................................................................... 1
1.2 Rumusan
Msalah............................................................................ 2
1.3 Tujuan
Pembahasan........................................................................ 2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Evaluasi........................................................................ 3
2.2 Fungsi Dan Tujuan Evaluasi Pendidikan........................................ 6
2.3 Langkah-Langkah Evaluasi............................................................ 9
2.4
Model Evaluasi Pendidikan........................................................... 10
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan..................................................................................... 15
3.2 Saran............................................................................................... 16
DATFAR PUSTAKA.................................................................................... 17
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Apabila seorang guru ingin mengetahui apa hasil usahanya bagi
murid-muridnya. Apakah murid itu bisa berubah kearah yang di inginkan dan di
cita-citakan, apakah pengajaran yang di berikan menemui sasaran atau tidak,
apakah bahan yang di ajarkan telah di kuasai sampai taraf yang ideal atau
belum, apakah sikapnya lebih positif terhadap nilai-nilai yang berlaku dalam
masyarakat atau tidak, untuk itu kita perlu mengadakan evaluasi atau penilaian
dengan mengumpulkan keterangan-keterangan secara sistematis tentang pengaruh
usaha kita untuk di analisa agar dapat di ketahui apakah dan sampai manakah tujuan
pelajaran telah tercapai.
Evaluasi pendidikan yang dilaksanakan selama ini dirasakan belum
memberikan distribusi yang cukup untuk peningkatan kualitas pendidikan. Hal ini
disebabkan oleh sistem evaluasi yang digunakan belum tepat atau pelaksanaan
evaluasi belum seperti yang diharapkan, oleh karena itu perlu dilakukan inovasi
terhadap sistem evaluasi pendidikan ke arah yang lebih baik, agar dapat
mengukur semua kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik tanpa hanya mengukur
ranah kognitifnya saja.
Dengan sistem evaluasi yang baik maka akan mendorong pendidik untuk
menentukan strategi mengajar yang baik sehingga dapat memotivasi peserta didik
untuk belajar yang lebih baik dengan tujuan akhir meningkatnya kualitas
pendidikan di Indonesia pada umumnya, seperti yang diamanahkan dalam pembukaan
UUD 1945 alinea keempat yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa yang merupakan
tujuan pendidikan nasional.
Dengan demikian kita mengetahui kebaikan dan kekurangan usaha kita
yang memperkaya pengalaman kita sebagai calon pengajar yang dapat kita gunakan
untuk masa-masa mendatang dengan anggapan bahwa keberhasilan sekarang juga akan
memberi hasil murid-murid yang baik di kemudian hari.
1.2
RUMUSAN MASALAH
1.
Apa yang dimaksud
dengan Evaluasi?
2.
Apa Fungsi Dan Tujuan Evaluasi Pendidikan?
3.
Bagaimana Langkah-Langkah Evaluasi?
4.
Bagaimana Model
Evaluasi Pendidikan?
1.3
TUJUAN
PEMBAHASAN
1.
Untuk Mengetahui
pengertian
Evaluasi
2.
Untuk mengetahui Fungsi Dan Tujuan Evaluasi Pendidikan
3.
Untk mengetahui Langkah-Langkah Evaluasi
4.
Untuk mengetahui
Model Evaluasi Pendidikan?
1.4
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN EVALUASI
Istilah evaluasi berasal dari bahasa Inggris
yaitu “Evaluation”. Menurut Edwin Wand dan Gerald W. Brown, Evaluasi adalah
suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai daripada sesuatu.
Sesuai dengan pendapat tersebut maka evaluasi pendidikan dapat diartikan
sebagai suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan segala sesuatu dalam
dunia pendidikan atau segala sesuatu yang ada hubungannya dengan dunia
pendidikan.[1]
Menurut
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Evaluasi Pendidikan adalah kegiatan pengendalian, penjaminan, dan
penetapan mutu pendidikan terhadap berbagai komponen pendidikan pada setiap
jalur, jenjang, dan jenis pendidikan sebagai bentuk pertanggungjawaban
penyelenggaraan pendidikan. [2]
Evaluasi
merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh seorang evaluator terhadap suatu
peristiwa atau kejadian. Tindakan ini mengandung maksud untuk memberikan arti
atau makna dari kejadian itu sehingga dapat diproses lebih lanjut. Tindakan
tersebut dilakukan atas dasar objektivitas dan integritas. Hal ini dimaksudkan
agar hasil yang diperoleh dapat memberikan kepuasan bagi semua pihak.[3]
Tayibnapis
(2000) mengemukakan bahwa definisi tentang evaluasi yang ditulis oleh para ahli
bervariasi berdasarkan sudut pandang masing-masing. Antara lain Tyler
mendefinisikan evaluasi sebagai proses menentukan sejauhmana tujuan pendidikan
dicapai.
Cronbach, stufflebeam dan Alkin memberi
definisi evaluasi sebagai penyediaan informasi untuk pembuatan keputusan.
Maclom dan Provus mendefinisikan evaluasi sebagai perbedaan apa yang ada dengan
sesuatu standar untuk mengetahui apakah ada selisih.
Stufflebeam (1985) merumuskan “evaluation is
the systematic assesment of the worth or merit of some object”. Definisi
evaluasi ini lebih menekankan pada pemahaman evaluasi sebagai penilaian atas
manfaat atau guna. Worthen dan Sanders (1973) mengemukakan bahwa: “Evaluation
is the determination of the worth of a thing. It includes obtaining information
for use in judging the wort of a program, product, procedure, or objective, or
the potential utility of alternative approaches designed to attain specified
objectives”.
Tyler (Fernandes, 1984:1) mengemukakan bahwa,
evaluasi adalah suatu proses untuk menentukan seberapa jauh tujuan pendidikan
dapat dicapai. Sementara itu, Kaufman & Thomas (1980) “evaluation is a
process of helping to make things better than they are, of improving the
situation”, evaluasi adalah suatu proses untuk membantu dan memperbaiki sesuatu
menjadi lebih baik dari keadaan sebelumnya.[4]
Menurut Anas Sudijono (2005) secara umum
evaluasi sebagai suatu tindakan atau proses setidak-tidaknya memiliki tiga
macam fungsi pokok, yaitu: (1) mengukur kemajuan, (2) menunjang penyusunan, dan
(3) memperbaiki atau melakukan penyempurnaan kembali. Terkait dengan evaluasi, Suharsimi
Arikunto & Cepi Safruddin (2004:1-2) menyatakan bahwa evaluasi adalah
kegiatan untuk mempengaruhi informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang
selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat
dalam mengambil suatu keputusan.
Sedangkan Djuju Sudjana (2006) mengemukakan
bahwa evaluasi program dapat didefinisikan sebagai kegiatan sistematis untuk
mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan menyajikan data sebagai masukan untuk
pengambilan keputusan. Evaluasi dalam pendidikan merupakan kegiatan yang sangat
penting. Penyelenggaraan pendidikan bukanlah yang sangat sederhana. Dampak
pendidikan akan meliputi banyak orang dan menyangkut banyak aspek. Oleh karena
itu, kegiatan pendidikan harus dievaluasi agar dapat dikaji apa kekurangannya,
dan kekurangan tersebut dapat dipertimbangkan untuk melaksanakan pendidikan
pada waktu yang lain.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat
disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan evaluasi dalam konteks pendidikan adalah
serangkaian upaya atau langkah-langkah strategis untuk pengambilan keputusan
dinamis dan dipusatkan pada pembakuan-pembakuan dalam penyelenggaraan
pendidikan. Evaluasi merupakan pembuatan pertimbangan menurut suatu kriteria
yang disepakati dan dapat dipertanggungjawabkan.
2.2 FUNGSI DAN TUJUAN EVALUASI
PENDIDIKAN
a.
Fungsi
Fungsi dari
evaluasi pendidikan yaitu:
1.
Bagi pelaksana pendidikan berguna untuk
dasar penyusunan laporan sebagai kelengkapan pertanggungjawaban tugas.
2.
Bagi lembaga atau badan yang membawahi
pelaksana pendidikan mempunyai data yang akurat sebagai bahan pengambilan
keputusan, khususnya untuk kepentingan supervisi.
3.
Bagi evaluator luar dapat bertindak
dengan objektif karena berpijak pada data yang dikumpulkan dengan cara-cara
sesuai dengan aturan tertentu.
Sedangkan kegunaan data evaluasi diklarifikasikan menjadi
empat golongan sebagai berikut:
1.
Administrator dapat menggunakan hasil
atau data evaluasi untuk melengkapi kartu catatan-catatan tingkah laku murid,
minat, kecakapan, dan kartu kumulatif murid, dan menjadi suatu dasar bagi
evaluasi pertumbuhan dan perkembangan individu atau pengelompokan kelas.
2.
Untuk melengkapi laporan-laporan kepada
wali murid.
3.
Digunakan sebagai catatan-catatan
objektif dan sistematis dari siswa jika seorang murid pindah kesekolah lain.
4.
Penggunaan instruksional
Secara lebih rinci, fungsi evaluasi
dalam pendidikan dan pengajaran dapat dikelompokkan menjadi empat fungsi,
yaitu:
1)
Untuk
mengetahui kemajuan dan perkembangan serta keberhasilan siswa setelah mengalami
atau melakukan kegiatan belajar selama jangka waktu tertentu. Hasil evaluasi
yang diperoleh itu selanjutnya dapat digunakan unuk memperbaiki cara belajar
siswa (fungsi formatif) dan atau untuk mengsi rapor atau Surat Tanda Tamat
Belajar, yang berarti pula untuk menentukan kenaikan kelas atau lulus-tidaknya
seorang siswa dan suatu lembaga pendidikan tertentu (fungsi sumatif).
2)
Untuk
mengetahui tingkat keberhasilan program pengajaran. Pengajaran sebagai suatu
sistem terdiri atas beberapa komponen yang saling berkaitan satu sama lain. Komponen
komponen dimaksud antara lain adalah tujuan, materi atau bahan pengajaran,
metode dan kegiatan belajar-mengajar, alat dan sumber pelajaran, dan prosedur
serta alat evaluasi.
3)
Untuk keperluan
Bimbingan dan Konseling (BK). Hasil-hasil evaluasi yang telah dilaksanakan oleh
guru terhadap siswanya dapat dijadikan sumber informasi atau data bagi
pelayanan BK oleh para konselor sekolah atau guru pembimbing lainnya seperti
antara lain:
·
Untuk membuat
diagnosis mengenai kelemahan-kelemahan dan kekurangan atau kemampuan siswa
·
Untuk
mengetahui dalam hal-hal apa seseorang atau sekelompok siswa mememerlukan
pelayana remedial.
·
Sebagai dasar
dalam menangafli kasus-kasus tertentu di antara siswa.
·
Sebagai acuan
dalam melayani kebutuhan-kebutuhan siswa dalam rangka bimbingan karier.
4)
Untuk keperluan
pengembangan dan perbaikan kurikulum sekolah yang bersangkutan. Seperti telah
dikemukakan di muka, hampir setiap saat guru melaksanaka kegiatan evaluasi
dalam rangka menilai keberhasilan bealajar siswa dan menilai program pengajaran,
yang berarti pula menilai isi atau materi pelajaran yang terdapat di dalam
kurikulum. Seorang guru yang dinamis tidak akan begitu saja mengikuti apa yang
tertera di dalam kurikulum, ia akan selalu berusaha untuk menentukan dan
memilih materi materi mana yang sesuai dengan kondisi siswa dan situasi
lingkungan serta perkembangan masyarakat pada masa itu. Materi kurikulum yang
dianggap tidak sesuai lagi dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat akan
ditinggalkannya dan diganti dengan materi yang diangap sesuai. Benar apa yang
dikatakan oleh para pakar kurikulum bahwa pada hakikatnya kurikulum sekolah
ditentukan oleh guru.[5]
Meskipun pada umumnya di Indonesia kurikulum sekolah disusun seacra
nasional dan berlaku untuk semua sekolah yang sejenis dan setingkat, guru-guru
dapat ikut serta menyusun kurikulum, atau duduk dalam panitia penyusun
kurikulum, atau setidak-tidaknya memberikan saran dan pendapatnya. Sebaliknya,
panitia penyusun kurikulum biasanya mencari rnasukan-masukan dari para
pelaksana kurikulum di lapangan, termasuk para pengawas-penilik, kepala
sekolah, dan guru-guru. Demikianlah betapa penting peranan dan fungsi evaluasi
bagi pengembangan dan perbaikan kuirikulum.[6]
b.
Tujuan
Dengan
mengetahui makna dari evaluasi atau penilaian tesebut dari segi pendidikan maka
dapat kita ketahui tujuan dari penilaian yaitu:
1.
Penilaian
sebagai selektif
Dengan cara
penilaian guru mempunyai cara untuk mengadakan seleksi atau penilaian terhadap
siswanya. Penilaian ini mempunyai berbagai tujuan, antara lain:
Untuk memilih
siswa yang dapat diterima disekolah tertentu, kenaikan kelas, mendapat
beasiswa, dll.
2.
Penilaian
berfungsi diagonestik
Apabila alat
yang digunakan dalam penilaian cukup memenuhi persyaratan, maka dengan melihat
hasilnya, guru akan mengetahui kelemahan siswa. Disamping itu, diketahui juga
sebab-sebab kelemahan itu. Jadi dengan mengadakan penilaian, sebenarnya guru
mengadakan diagonesis kepada siswa tentang kebaikan dan kelemahan ini, akan
lebih mudah dicari untuk mengatasinya.
3.
Penilaian
berfungsi sebagai penempatan
Dengan
mengadakan penilaian dari beberapa siswa, sehingga ditemukanlah kesamaan nilai
setelah melakukan penilaian. Dari siswa yang memiliki nilai yang sama ini
dilakukanlah pengelompokkan, sehingga yang memiliki nialai yang sama aka nada dalam
satu kelompok dalam proses belajar.
4.
Penilaian
berfungsi sebagai pengukur keberhasilan
Fungsi
yang selanjutnya ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana suatu program
berhasil diterapkan.
.
2.3 LANGKAH-LANGKAH EVALUASI
Dalam organisasi pendidikan disekolah,
peningkatan dilakukan oleh kepala sekolah dengan bantuan guru, petugas tata
usaha atau pihak lainnya yang berkompeten. Semua bagian yang dilibatkan dalam
penilaian harus memiliki kesatuan pandangan dan bertanggung jawab atas
terwujudnya tujuan yang diharapkan oleh sekolah. Setelah melakukan penilaian,
masing-masing bagian memberikan hasil penilaiannya kepada kepala sekolah,
kemudian secara bersama-sama membahas penilaian tersebut dan membuat
kesimpulan.[7]
Secara umum langkah-langkah yang harus
dilakukan evaluator dalam melakukan evaluasi pembelajaran, sistem atau program
pendidikan menurut Brinkerhoff adalah
sebagai berikut:
1.
Fokus evaluasi
Evaluator menentukan objek yang
akan dievaluasi, mengidentifikasi dan mempertimbangkan tujuan, kemudian mempertimbangkan
elemen-elemen penting yang akan diselidiki.
2.
Perencanaan atau desain evaluasi
Evaluator membuat rencana, tujuan umum
dan prosedur umum evaluasi.
3.
Pengumpulan informasi
Saat pelaksanaan evaluasi, evaluator
harus menentukan sumber informasi seperti apa dan bagaimana informasi itu akan
diperoleh. Selanjutnya adalah menganalisis informasi. Evaluator memverifikasi
informasi dan kelengkapannya lalu memilih cara analisis yang sesuai. Setelah
informasi dianalisis langkah berikutnya adalah pembuatan laporan. Evaluator
harus mengidentifikasi siapa saja yang akan memperoleh laporan tersebut,
bagaimana kerangka dan format laporan yang akan ditulis atau dikomunikasikan.
4.
Pengelolaan atau pemanfaatan hasil
evaluasi
Pelaksanaan evaluasi bukan proses yang
sederhana perlu pengelolaan dari segi manusia atau perilaku dan narasumber,
prosedur, kontrak, biaya, pelaporan juga pertanggungjawaban.
5.
Meta evaluasi
Langkah terakhir yaitu meta evaluasi.
Meta evaluasi berarti mengevaluasi suatu proses evaluasi. Meta evaluasi dilakukan
oleh evaluator yang lebih tinggi.[8]
2.4 MODEL EVALUASI PENDIDIKAN
Banyak
model evaluasi yang dikemukakan oleh para ahli. Tayibnapis (2000)
mengelompokkan model-model evaluasi program menjadi tiga kelompok yaitu model
evaluasi kuantitaif, model evaluasi kualitatif, dan model gabungan. Model
evaluasi kuantitatif terdiri dari model Tyler, model Horfil Tyler dan Maquire,
model pendekatan sistem Alkin, model evaluasi Scriven’s Formative-Sumative
Model; CIPP Model (Sufflebeam); CSE-UCLA Model; Stake’s Countenance Stake
Model; Sciven’s Goal Free Model; Stake’s Responsive Model”.
Kaufman
& Thomas (Suharsimi Arikunto & Cepi Safruddin, 2004) membedakan model
evaluasi menjadi 7 yaitu:
(1)
Model
goal oriented evaluation (Tyler);
(2)
Model
goal free evaluation (Scriven);
(3)
Model
formative-summative evaluation (Scriven);
(4)
Model
countenance evaluation model (Stake);
(5)
CSE-UCLA
evaluation model;
(6)
CIPP
evaluation model (Stufflebeam); dan
(7)
Discrepancy
model (Provus).
Nana
Syaodih Sukmadinata (2005) mengatakan bahwa, pemilihan model evaluasi yang akan
digunakan tergantung pada:
(1)
Tujuan
dan pertanyaan penelitian;
(2)
Metode
pengumpulan data; dan
(3)
Hubungan
antara evaluator dengan administrator, melihat evaluasi, individu-individu
dalam program dan organisasi yang akan dievaluasi.
BAB
III
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
Dari
uraian tersebut di atas, dapat disimpilkan bahwa:
Evaluasi
adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai daripada
sesuatu. Sesuai dengan pendapat tersebut maka evaluasi pendidikan dapat
diartikan sebagai suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan segala
sesuatu dalam dunia pendidikan atau segala sesuatu yang ada hubungannya dengan
dunia pendidikan.
Fungsi dari
evaluasi pendidikan yaitu:
1)
Bagi pelaksana pendidikan berguna untuk
dasar penyusunan laporan sebagai kelengkapan pertanggungjawaban tugas.
2)
Bagi lembaga atau badan yang membawahi
pelaksana pendidikan mempunyai data yang akurat sebagai bahan pengambilan
keputusan, khususnya untuk kepentingan supervisi.
3)
Bagi evaluator luar dapat bertindak
dengan objektif karena berpijak pada data yang dikumpulkan dengan cara-cara
sesuai dengan aturan tertentu.
Secara umum langkah-langkah yang harus
dilakukan evaluator dalam melakukan evaluasi pembelajaran, sistem atau program
pendidikan menurut Brinkerhoff adalah
sebagai berikut:
1)
Fokus evaluasi
2)
Perencanaan atau desain evaluasi
3)
Pengumpulan informasi
4)
Pengelolaan atau pemanfaatan hasil
evaluasi
5)
Meta evaluasi
3.2
SARAN
·
Dengan
membaca makalah ini diharapkan kita para guru mampu menerapkan sistem evaluasi
pada pendiaikan.
·
Setelah
membaca makalah ini kita mampu memanfaatkan administrasi yang telah ada di
Sekolah
·
Dengan
membaca makalah ini kita diharapkan mampu memperioritaskan apa yang harus
dipenuhi agar kita menjadi seorang guru yang profedional
3.3
DAFTAR
PUSTAKA
Nurkancana,
Wayan.1986. “Evaluasi Pendidikan” Usaha Nasional : Surabaya
Sukardi,
M. 2008. Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasionalnya. Jakarta: Bumi
Aksara.
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional BAB XVI Evaluasi, Akreditasi, dan sertifikasi Bagian kedua
pasal 60
http://debynoviyanti29.blogspot.co.id/2015/03/makalah-administrasi.html Diakses Pada Tanggal 26 Maret 2016
http://sukurudin474.blog.com/2014/03/15/makalah-%E2%80%9C-evaluasi-pendidikan%E2%80%9C/ DIakses Pada Tanggal 26 Maret 2016
http://sbrrhapsody.blogspot.com/2012/04/fungsi-evaluasi-dalam-proses-belajar.html Diakses
pada tanggal 27 maret 2016
http://pujionoi.blogspot.co.id/2011/06/kumpulan-makalah.html Diakses pada tanggal 27 maret 2016
http://guruidaman.blogspot.co.id/2011/11/pengertian-prinsip-evaluasi-dan-model.html Diakses pada tanggal 27 maret 2016
[2] Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional BAB XVI Evaluasi, Akreditasi, dan sertifikasi Bagian kedua
pasal 60
[3] http://debynoviyanti29.blogspot.co.id/2015/03/makalah-administrasi.html
Diakses Pada Tanggal 26 Maret 2016
[4]http://sukurudin474.blog.com/2014/03/15/makalah-%E2%80%9C-evaluasi-pendidikan%E2%80%9C/
DIakses Pada Tanggal 26 Maret 2016
[5] http://sbrrhapsody.blogspot.com/2012/04/fungsi-evaluasi-dalam-proses-belajar.html Diakses
pada tanggal 27 maret 2016
[8] http://guruidaman.blogspot.co.id/2011/11/pengertian-prinsip-evaluasi-dan-model.html
Diakses pada tanggal 27 maret 2016
Mau tanya dari kedelapan model evaluasi ituu manakah yang paling berpotensi mendukung pencapaian evaluasi pendidikan 1 saja alasannya
BalasHapus