Pengantar Manajemen tentang Fungsi Pengorganisasian
Tentang
FUNGSI PENGORGANISASIAN
Dosen
Pengampu :
M.
AKNAN,S.Pd
DISUSUN
OLEH :
·
SUGIARTI
·
NURUL
FARIDA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
AS-SHIDDIQIYAH
TAHUN AKADEMIK 2015
JL. Lintas Timur Desa Lubuk Seberuk Kec.
Lempuing Jaya Kab. OKI
Sum-sel 30657
A.
LATAR BELAKANG
Adanya
koordinasi yang kuat dan komunikasi yang lancar antar karyawan dalam suatu
perusahaan sangat dibutuhkan demi kemajuan suatu perusahaan. Untuk memenuhi hal
tersebut dalam manajemen diperlukan suatu pengorganisasian yang sangat teratur.
Kemajuan suatu perusahaan dapat tercapai jika terbentuk pengorganisasian yang
teratur mengingat dengan pengorganisasian semua pekerjaan dapat diselesaikan
tepat pada waktunya. Artinya dengan pengorganisasian dapat menghemat waktu dan
tenaga kita untuk bekerja sehingga kita dapat mengerjakan pekerjaan yang lebih
penting karena pekerjaan yang lainnya dapat dilakukan oleh orang lain.
Dalam
pengorganisasian menghendaki adanya pembagian kerja atu spesialisasi, sesuai
dengan teori klasik adam smith yaitu “ the right man in the right place
“ artinya seseorang yang memiliki keahlian tertentu harus dipekerjakan
atau ditempatkan pada keahliannya. Misalnya orang yang ahli dalam bidang
administrasi harus ditempatkan di bagian administrasi pula, begitu juga dengan
orang yang ahli dalam bidang keuangan harus ditempatkan pada bagian keuangan
pula. Artinya dalam pembagian kerja itu harus benar-benar dilakukan dengan
cermat. Nah dalam bab pembahasan akan dibahas mengenai fungsi pengorganisasian
secara lebih rinci lagi.
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Apa yang dimaksud Perorganisasian?
2.
Bagaimana Prinsip
Pengorganisasian?
3.
Bagaimana Proses
Pengorganisasian?
4.
Bagaimana Struktur
Organisasi
5.
Apa saja Unsur
pengorganisasian?
6.
Bagaiman Azaz-azaz
organisasi?
7.
Bagaimana Bentuk-bentuk
organisasi?
8.
Bagaimana pengorganisasian?
C.
PEMBAHASAN
1. Pengorganisasian
Istilah organisasi memiliki
dua arti umum, pertama, mengacu pada suatulembaga (institution) atau
kelompok fungsional, sebagai contoh kita mengacu pada perusahaan, badan
pemerintah, rumah sakit, atau suatu perkumpulan olahraga. Arti kedua mengacu
pada proses pengorganisasian sebagai salah satu dari fungsi manajemen.
Pengorganisasian
(organizing) merupakan suatu
cara pengaturan pekerjaan dan pengalokasian pekerjaan di antara para anggota
organisasi sehingga tujuan organisasi dapat dicapai secara efisien (Stoner,
1996). Sedangkan Hani Handoko (1999) memberikan
pengertian pengorganisasian adalah proses penyusunan struktur organisasi
yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya yang dimiliki, dan lingkungan
yang melingkupinya.
Menurut Syani,
secara metodologis pengorganisasian adalah suatu cara manajerial yang
berhubungan dengan usaha-usaha kelompok untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya dengan pembagian kerja. Dalam usaha-usaha ini para
anggota kelompok melaksanakan pekerjaannya disertai pengetahuan dan metode
ilmiah berdasarkan perspektif umum yang perlu memelihara dan menjaga yang
relevansi responsive dengan tujuan organisasi. Fungsi perngorganisasian adalah
suatu kegiatan pengaturan pada sumber daya manusia dan sumberdaya fisik lain
yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan rencana yang telah ditetapkan serta
menggapai tujuan perusahaan.
Istilah
pengorganisasian mempunyai bermacam-macam pengertian. Istilah tersebut dapat
digunakan untuk menunjukkan hal-hal berikut ini :
1.
Cara manajemen
merancang struktur formal untuk penggunaan yang paling efektif sumber daya
keuangan , fisik , bahan baku , dan tenaga kerja organisasi.
2.
Bagaimana
organisasi mengelompokkan kegiatan-kegiatannya, dimana setiap pengelompokan
didikuti dengan penugasan seorang manajer yang diberi wewenang untuk mengawasi
anggota-anggota kelompok.
3.
Hubungan-hubungan
antara fungsi , jabatan , tugas dan para karyawan.
4.
Cara dalam
mana para manager lebih lanjut tugas-tugas yang harus dilaksanakan dalam
departemen mereka dan mendelagasikan wewenang yang diperlukan untuk mengerjakan
tugas tersebut.
Pengorganisasian
(organizing) adalah pembagian kerja yang direncanakan untuk diselesaikan oleh
anggota kesatuan pekerjaan, penetapan hubungan antar pekerjaan yang efektif di
antara mereka dan pemberian lingkungan dan fasilitas pekerjaanyang wajar
sehingga mereka bekerja secara efisien. Pengorganisasian juga dapat
didefinisikan sebagai suatu pekerjaan membagi tugas, mendelegasikan otoritas,
dan menetapkan aktivitas yang hendak dilakukan oleh manajer pada seluruh
hierarki organisasi. Oleh karena itu, dalam pengorganisasian diperlukan tahapan
sebagai berikut:
1.
Menegetahui
dengan jelas tujuan yang hendak dicapai.
2.
Deskripsi
pekerjaan yang harus dioperasikan dalam aktivitas tertentu.
3.
Klasifikasi
aktivitas dalam kesatuan yang praktis.
4.
Memberikan
rumusan yang realistis mengenai kewajiban yang hendak diselesaikan, sarana dan
prasarana fisik serta lingkungan yang diperlukan untuk setiap aktivitas atau
kesatuan aktivitas yang hendak dioperasikan.
5.
Penunjukkan
sumberdaya manusia yang menguasai bidang keahliannya.
6.
Mendelegasikan
otoritas apabila dianggap perlu kepada bawahan yang ditunjuk.
Organisasi
(organization) dan pengorganisasion (organizing) memiliki hubungan yang erat
dengan manajemen. Organisasi merupakan alat dan wadah atau tempat manejer
melakukan kegiatan-kegiatannya untuk mencapai tujuan yang diinginkan
2. Prinsip Pengorganisasian
Prinsip adalah
suatu pernyataan dan suatu kebenaran yang pokok, yang memberikan suatu petunjuk
kepada pemikiran dan tindakan. Prinsip merupakan dasar meskipun tidak mutlak.
Prinsip tidak sama dengan undang-undang dan tidak berarti bahwa hasil yang sama
akan terjadi dalam tiap situasi yang tampaknya sama. Dalam aplikasi manajemen,
prinsip adalah fleksibel karena prinsip memperhatikan kondisi spesifik dan
kondisi yang berubah. Prinsip merupakan pedoman, prinsip membantu dalam
pengertian dan aplikasi manajemen, prinsip harus digunakan secar cermat dan
bijak.
Prinsip-prinsip
organisasi adalah :
1.
Organisasi dan
tujuan
Organisasi dibentuk atas dasar adanya tujuan yang ingin
dicapai, dengan demikian tidak mungkin suatu organisasi tanpa adanya tujuan.
2.
Esensi
organisasi
Tanggung jawab pengorganisasian maupun tanggung jawab
pelaksanaan selalu bersifat individual. Tanggung jawab didelegasikan dari
seseorang kepada oranglain. Individu yang menerima tanggung jawab membentuk
suatu kewajiban yang juga bersifat pribadi. Apabila seorang manajer menerima
jabatan, ia harus menerima dan memegang tanggung jawab.
3.
Tanggung jawab
dan otoritas
Otoritas harus seimbang dengan tanggung jawab, artinya
seseorang yang diberi tanggung jawab harus juga diberi otoritas untuk
melaksanakan sesuatu yang diperlukan guna memenuhi tanggung jawab mereka.
4.
Spesialisasi
untuk efisiensi
Organisasi yang efektif membagi tanggung jawab dalam
bagian sehingga mengadakan spesialisasi dan menambah efisiensi dalam
masing-masing bagian tersebut.
5.
Rentang
kendali
Rentang kendali adalah tingkat pengendalian atau tingkat delegasi
tanggung jawab. Prinsip ini menganggap bahwa terdapat batas tertentu terhadap
jumlah bawahan yang dapat dikelola ileh seorang manajer.
Selain prinsip
yang telah didiskripsikan diatas, terdapat sejumlah prinsip yang dipandangnya
bermanfaat dalam mengelola organisasi. Prinsip tersebut memberikan pedoman
untuk menyusun suatu system tugas dan otoritas yang saling berkaitan. 5 prinsip
structural yang dimaksud sebagai berikut :
1.
Prinsip
pembagian kerja
2.
Prinsip satu
arah
3.
Prinsip
sentralisasi
4.
Prinsip otoritas
dan tanggung jawab
5.
Prinsip rantai
komando
Prinsip-prinsip
organisasi adalah :
1.
Tujuan yang
tegas dan jelas
2.
Departementasi
3.
Pembagian
tugas pekerjaan
4.
Adanya
koordinasi
5.
Kesatuan
komando
6.
Delegasi
wewenang
7.
Luas jenjang
pengawasan yang jelas
8.
Seimbang dan
fleksibel.
3. Proses
Pengorganisasian
Menurut Stoner
(1996) langkah-langkah dalam proses pengorganisasian terdiri
dari lima langkah:
1.
Merinci
seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi
2.
Membagi beban
kerja ke dalam kegiatan-kegiatan yang secara logis dan memadai dapat dilakukan
oleh seseorang atau oleh sekelompok orang.
3.
Mengkombinasi
pekerjaan anggota perusahaan dengan cara yang logis dan efisien
4.
Penetapan
mekanisme untuk mengkoordinasi pekerjaan anggota organisasi dalam satu kesatuan
yang harmonis
5.
Memantau
efektivitas organisasi dan mengambil langkah-langkah penyesuaian untuk
mempertahankan atau meningkatkan efektivitas.
Menurut T Hani
Handoko (1999) proses pengorganisasian dapat ditunjukkan dengan tiga langkah
prosedur sebagai berikut:
1.
Pemerincian
seluruh kegiatan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi.
2.
Pembagian
beban pekerjaan total menjadi kegiatan-kegiatan yang secara logis dapat
dilaksanakan oleh satu orang. Pembagian kerja ini sebaiknya tidak terlalu berat
juga tidak terlalu ringan.
3.
Pengadaan dan
pengembangan suatu mekanisme untuk mengkoordinasikan pekerjaan para anggota
organisasi menjadi kesatuan yang terpadu dan harmonis.
4.
Struktur
Organisasi
Stoner dan
Wankell (1986:243) membatasi bahwa struktur organisasi adalah susunan dan
hubungan antarbagian komponen dan posisi dalam suatu perkumpulan
(Organizational structure can defined as the arrangement and interrelationship
of the component parts and positions of a company). Struktur organisasi dapat
didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal dimana organisasi dikelola.
Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap
hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian maupun orang-orang
yang menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang dan tanggung jawab yang
berbeda-beda dalam suatu organisasi.
Struktur
organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal dimana
organisasi dikelola. Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan
perwujudan pola tetap hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian
maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang dan tanggung
jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi.
Faktor-faktor
utama yang menentukan perancangan struktur organisasi adalah:
1.
Strategi
organisasi untuk mencapai tujuannya.
2.
Teknologi yang
digunakan
3.
Anggota dan
orang-orang yang terlibat dalam organisasi
4.
Ukuran
organisasi
Sedangkan
unsur-unsur struktur organisasi terdiri dari:
1.
Spesialisasi
kegiatan berkenaan dengan spesifikasi tugas-tugas individual dalam organisasi.
2.
Standarisasi
kegiatan yang digunakan organisasi untuk menjamin terlaksananya kegiatan
seperti yang direncanakan
3.
Koordinasi
kegiatan yang mengintegrasikan fungsi-fungsi satuan kerja organisasi
4.
Sentralisasi
dan desentralisasi pembuatan keputusan
5.
Ukuran satuan
kerja menunjukkan jumlah karyawan dalam suatu kelompok kerja.
Bagan
organisasi memperlihatkan susunan fungsi-fungsi, departemen-departemen, atau
posisi-posisi organisasi dan menunjukkan hubungan di antaranya. Bagan
organisasi memperlihatkan lima aspek utama suatu struktur organisasi:
1.
Pembagian
kerja.
2.
Manajer dan
bawahan atau rantai perintah.
3.
Tipe pekerjaan
yang dilaksanakan
4.
Pengelompokkan
segmen-segmen pekerjaan
5.
Tingkatan
manajemen
5. Unsur pengorganisasian
Unsur
organisasi adalah:
1. struktur organisasi
2. tugas, orang
3. keputusan dan imbalan
4. situasi informal
5. budaya.
Kecocokan
diantara lima unsur demikian sangat diperlukan agar saling memperkuat dan
menopang konsistensi. Setiap unsur konstruksi organisasi diserap kuat kualitas
sempurna prinsip-prinsip pengorganisasian. Dengan demikian keberadaan
organisasi menjadi patut dipertimbangkan oleh organisasi lain. Kualitas
sempurna pengorganisasian merupakan sebuah dimensi penopang kehebatan
organisasi.
6.
Azaz-azaz
organisasi
Adapun azas-
azas Organisasi ialah :
§
Pembagian
kerja
§
Asas wewenang
dan tanggung jawab
§
Disiplin
§
Kesatuan
perintah
§
Asas
kepentingan umum
§
Pemberian
janji yang wajar
§
Pemusatan
wewenang
§
Rantai berkala
§
Asas
keteraturan
§
Asas keadilan
§
Kestabilan
masa jabatan
§
Inisiatif
§
Asas kesatuan
7.
Bentuk-bentuk
organisasi
a. Democratic
Decentralized (DD)
Tidak memiliki
pemimpin yang permanen. Koordinator dipilih untuk menangani suatu tugas yang
harus diselesaikan. Koordinator pun bisa berubah/diganti bila ada perubahan
dalam pekerjaan (task). Keputusan yang dibuat harus berdasarkan konsensus
kelompok, bukan hanya wewenang satu orang saja.
Komunikasi sangatlah penting karena setiap individu harus benar-benar paham akan segala sesuatu yang harus ditangani / dikerjakan. Sifat komunikasi antar anggota di sini adalah komunikasi horizontal, karena tidak ada istilah pimpinan dan bawahan dalam bentuk organisasi ini.
b. Controlled
Decentralized (CD)
Memiliki satu
pemimpin utama yang menangani dan mengkoordinir tugas-tugas utama. Terdapat
pemimpin-pemimpin sekunder yang dipilih pemimpin utama untuk mengkoordinir dan
menangani sub-sub tugas yang dibagi berdasarkan kebijakan pemimpin utama.
Pemimpin sekunder ini menjadi koordinator dalam sub-sub group yang dibentuk
berdasarkan pembagian tugas.
Pengambilan
keputusan dilakukan secara bersama-sama antar anggota dalam masing-masing sub
group. Sedangkan pengambilan keputusan antar group diputuskan oleh pemimpin
utama. Komunikasi juga tetap diperlukan dalam satu sub group. Komunikasi
dilakukan secara horizontal antar anggota dalam satu sub group. Tetapi terjadi
komunikasi vertikal antara sub-sub kelompok dengan pemimpin utama tim.
c. Controlled
Centralized (CC)
Hanya ada
pimpinan utama tim di sini, semua tugas dikoordinir dan ditangani langsung oleh
pimpinan utama. Semua pengambilan keputusan terhadap suatu masalah berada di
tangan pimpinan utama.
Pimpinan utama
ini pula yang menentukan anggota kelompok mana yang harus bekerja dan tidak
bekerja. Semua komunikasi tim harus melalui pimpinan utama. Karena itu sifat
komunikasi dalam bentuk organisasi ini hanya bersifat vertikal.
8.
Proses
pengorganisasian
Menurut Stoner
(1996) langkah-langkah dalam proses pengorganisasian terdiri dari lima
langkah:
1.
Merinci
seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi
2.
Membagi beban
kerja ke dalam kegiatan-kegiatan yang secara logis dan memadai dapat dilakukan
oleh seseorang atau oleh sekelompok orang.
3.
Mengkombinasi
pekerjaan anggota perusahaan dengan cara yang logis dan efisien
4.
Penetapan
mekanisme untuk mengkoordinasi pekerjaan anggota organisasi dalam satu kesatuan
yang harmonis
5.
Memantau
efektivitas organisasi dan mengambil langkah-langkah penyesuaian untuk
mempertahankan atau meningkatkan efektivitas.
Menurut T Hani
Handoko (1999) proses Pengorganisasian dapat ditunjukkan dengan tiga langkah
prosedur sebagai berikut:
1.
Pemerincian
seluruh kegiatan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi.
2.
Pembagian
beban pekerjaan total menjadi kegiatan-kegiatan yang secara logis dapat
dilaksanakan oleh satu orang. Pembagian kerja ini sebaiknya tidak terlalu berat
juga tidak terlalu ringan.
3.
Pengadaan dan
pengembangan suatu mekanisme untuk mengkoordinasikan pekerjaan para anggota
organisasi menjadi kesatuan yang terpadu dan harmonis.
D.
PENUTUP
1.
Kesimpulan
1.
Pengorganisasian (organizing) adalah
pembagian kerja yang direncanakan untuk diselesaikan oleh anggota kesatuan
pekerjaan, penetapan hubungan antar pekerjaan yang efektif di antara mereka dan
pemberian lingkungan dan fasilitas pekerjaanyang wajar sehingga mereka bekerja
secara efisien.
2.
Prinsip-prinsip organisasi adalah :
a.
Organisasi dan tujuan
b.
Esensi organisasi
c.
Tanggung jawab dan otoritas
d.
Spesialisasi untuk efisiensi
e.
Rentang kendali
3.
Menurut Stoner (1996) langkah-langkah dalam
proses pengorganisasian terdiri dari lima langkah sedangkan menurut
Hani Handoko pengorganisasian terdiri atas tiga langkah.
4.
Struktur organisasi dapat didefinisikan
sebagai mekanisme-mekanisme formal dimana organisasi dikelola. Struktur
organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap
hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian maupun orang-orang
yang menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang dan tanggung jawab yang
berbeda-beda dalam suatu organisasi.
E. DAFTAR
PUSTAKA
Handoko,
T. Hani. 1999. Manajemen. Yogyakarta: BPFE.
Siswanto,
H.B. 2005. Pengantar Manajemen. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
http://www.google.com/elearning.gunadarma.ac.id/bab11dasar_dasar_pengorganisasian.html diakses pada tanggal 31 MARET 2015
http://www.findtoyou.com/fungsi+pengorganisasian+dalam+manajemen.html diakses pada tanggal 27 Oktober MARET 2015
0 komentar: