Makalah Psikologi Pendidikan Tentang Aliran-Aliran dalam Psikologi
![]() |
TENTANG
“
ALIRAN-ALIRAN DALAM PSIKOLOGI ”
· BELLA ANJANI
· EKA LUCIANA DEWI
· FATIMATUZ ZAHRO
DOSEN PENGAMPU : NAILA
ROHMANIYAH,S.Psi
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM
AS-SHIDDIQIYAH
LEMPUING
JAYA KAB. OKI SUM-SEL
TAHUN
AKADEMIK 2015
KATA
PENGANTAR
Segala puji
bagi Allah yang telah memberikan kami limpahan rahmat sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Shalawat dan salam semoga tetap
tercurah pada junjungan kita nabi Muhammad SAW beserta para sahabat dan pengikutnya
hingga akhir zaman.
Makalah ini
disusun dengan tujuan pertama memahami dan mendalami aliran-aliran dalam
psikologi. Kedua memenuhi tugas diskusi dan pembuatan makalah secara kelompok.
Adapun manfaat makalah ini adalah sebagai wahana pembelajaran pengantar
psikologi agar dapat dipelajari oleh seluruh mahasiswa / mahasiswa khususnya
jurusan Manajemen Pendidikan Islam semester 2.
Kami
menyadari bahwa makalah yang kami susun
ini masih jauh dari sempurna, karena itulah kritik dan saran yang membangun
dari dosen dan teman-teman sangat kami harapkan.
Lempuing
Jaya, Maret 2015
PENULIS
DAFTAR
ISI
HALAMAN
DEPAN..................................................................................... i
KATA
PENGANTAR................................................................................... ii
DAFTAR
ISI.................................................................................................. iii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................. 1
BAB
II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Psikologi.............................................................................. 2
2.2 Aliran Behaviorisme.......................................................................... 2
2.3 Aliran
Strukturalisme........................................................................ 3
2.4 Aliran
Fungsionalisme....................................................................... 4
2.5 Aliran
Psikoanalisis........................................................................... 5
2.6 Aliran
Humanisme............................................................................ 6
2.7 Aliran Psikologi Gestalt ................................................................. 7
2.8 Aliran
Psikologi Kognitif.................................................................. 8
2.9 Aliran
Psikologi Transpersonal.......................................................... 10
BAB
III PENUTUP
3.1 Kesimpulan................................................................................................. 11
3.2 Saran........................................................................................................... 12
DAFTAR
PUSTAKA.................................................................................... 13
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR
BELAKANG
Psikologi diakui sebagai ilmu mandiri pada akhir abad ke-19. Selama dua
abad sebelumnya, berbagai model dikembangkan mengenai apa yang semestinya
menjadi subjek studi psikologi dan bagaimana studi tersebut dilakukan. Secara
spesifik , selama abad ke-17 dan ke-18, berbagai model psikologi saling
bersaing untuk mendominasi yang lain.
Para psikolog bekerja di banyak situasi terapan yang berbeda-beda, dan
memiliki berbagai macam peran, bahkan dalam lingkungan akademiapsikologi
kontemporer cukup sulit diidentifikasi. Penelitian dan pengajaran psikologi
dilakukan di departemen psikologi, ilmu kognitif, manajemen organisasi, dan
hubungan social. Psikologi tampaknya berkembang menuju diversifikasi yang lebih
besar daripada menuju suatu kesatuan kohesif.
Psikologi
sebagai ilmu akan selalu berkembang, seiring dengan berkembangnya mazhab-mazhab
dan teori-teori baru bermunculan. Teori-teori yang muncul biasanya merupakan
kritik dari teori-teori sebelumnya.
1.2
RUMUSAN
MASALAH
1.
Apa
yang dimaksud dengan Psikologi?
2.
Bagaimana
psikologi menurut Aliran Behaviorisme?
3.
Bagaimana
psikologi menurut Aliran Strukturalisme?
4.
Bagaimana
psikologi menurut Aliran Fungsionalisme?
5.
Bagaimana
psikologi menurut Aliran Psikoanalisis?
6.
Bagaimana
psikologi menurut Aliran Humanisme?
7.
Bagaimana
psikologi menurut Aliran Psikologi Gestalt ?
8.
Bagaimana
psikologi menurut Aliran Psikologi Kognitif?
9.
Bagaimana
psikologi menurut Aliran Psikologi Transpersonal?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI PSIKOLOGI
Psikologi lahir di
jerman pada tahun 1870-an sebagai disiplin ilmiyah yang diakui. Psikologi (dari
bahasa Yunani Kuno: psyche = jiwa dan logos = kata) dalam arti
bebas psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa/mental[1].
Psikologi tidak mempelajari jiwa/mental itu secara langsung karena sifatnya
yang abstrak, tetapi psikologi membatasi pada manifestasi dan ekspresi dari
jiwa / mental tersebut yakni berupa tingkah laku dan proses atau kegiatannya,
sehingga Psikologi dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang
mempelajari tingkah laku dan proses mental.
Psikologi adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dan proses mental. Psikologi
merupakan cabang ilmu yang masih muda atau remaja. Sebab, pada awalnya
psikologi merupakan bagian dari ilmu filsafat tentang jiwa manusia. Menurut
plato, psikologi berarti ilmu pengetahuan yang mempelajari sifat, hakikat, dan
hidup jiwa manusia (psyche = jiwa ; logos = ilmu pengetahuan).
2.2 ALIRAN BEHAVIORISME
Peletak
aliran ini ialah : Ivan Petrovich Pavlov dan William Mc Dougall. Pavlav adalah
seorang sarjana ilmu faal yang sangat fanatik dan sangat anti terhadap
psokologi yang dianggap kurang ilmiah. Ia terkenal dengan experiment mengenai
reflek terkondisi yang dilakukan terhadap anjing yang mengeluarkan air liurnya;
menurutnya “ segala aktifitas kejiwaan pada gakikatnya merupakan rangkaian
reflek “. Ia mulai melakukan terhadap experiment tersebut, pada akhir abad 19
kemudian mencapai puncaknya pada tahun 1940-1950 an.
Selain
Pavlov pembangunan aliran ini adalah Me Dougall, ia berpendapat mengenai teori
“insting”. Menurutnya insting adalah kecerendungan bertingkah laku tertentu
dalam situasi tertentu sebagai hasil pembawa sejak lahir dan tidak dipelajari sebelumnya.
Aliran
Behaviorisme memandang manusia sebagai mesin atau robot ( homo mecanicus ) yang
dapat dikendalikan perilakunya melalui suatu pelaziman ( conditioning ). Sikap
yang ingin dilatih terus-menerus sehingga menimbulkan maladaptive begviour atau
perilaku menyimpang.
Melalui
begaviourisme, ditemukan oleh sejumlah penelitian beberapa asa sebagai berikut:
a.
Classical
conditioning : suatu rangsangan akan menimbulkan pola raksi tertentu apabila
rangsangan tersebut sering diberikan bersamaan dan menimbulkan seatu reaksi
tersebut.
b.
Law
of effect : prilaku yang menimbulkan akibat-akibat yang memuaskan akan
cenderung diulang-ulang sebaliknya.
c.
Operant
conditioning : pola perilaku akan manjadi mantap apabila telah menuai hal-hal
yang diinginkan.
d.
Modeling
: adanya kecenderungan “mengidolakan” maka akan mengikuti dan menirunya.
Obyek
psikologi dalam aliran ini adalah “ pelaku yang fenomenologis bukan prilaku
yang metafisik”. Dan beberapa tokoh lain dalam aliran ini adalah john Watson,
clark L.Hull, BF. Skinner dan Albert bandura.[2]
2.3 ALIRAN STRUKTURALISME
Aliran
ini muncul karena kerja keras Wilhelm Wundt, psikolog jerman yang pertama
mendirikan Laboratorium psikolog, karena laboratorium telah didirikan pertama
dijerman, maka jerman dikenal dengan “ Ibu psikolog “.
Menurutnya
untuk mempelajari gejala-gejala kejiwaan harus mempelajari isi dan struktur
jiwa seseorang. Metode yang digunakan adalah Intropeksi / mawas diri, obyeknya
adalah “ kesadaran”[3]
Tokoh
aliran lain dalah Edward Bradford Titehener, ia adalah mahasiswa sastra inggris
dan penerjemahan ajaran wundt, kemudian ia pergi ke Amerika Serikat ( 1893 )
dan membangun laboratorium di Comell.
2.4 ALIRAN FUNGSIONALISME
Tokoh-tokoh
aliran ini diantaranya yang terkenal ialah Willian James, John Dewey, James
Rowland, Angell haHarvey A, Carr, James Mc Kenn cattell, E.L Thorndike dan
R.S.Woodworth.
Aliran
ini merupakan reaksi terhadap strukturalisme tentang keadaan mental. Aliran ini
pada intinya merupakan doktrim bahwa “proses adalah keadaan sadar seperti
kehendak bebas, berpikir, emosi, memersepsi dan mengindra, dengan kata lain
aktifitas-aktifitas di sebuah lingkungan fisik dan tidak dapat diberi
eksistensi yang penting, aktifitas ini memudahkan control organisme, daya tahan
hidup, adaptasi, keterikatan adalah penarikan diri, pengenalan, pengarahan dan
lain-lain.
Menurut
pandangan James, bahwa” suatu kebenaran tidak ada yang mutlak dan berlaku umum.
Sedangkan menurut John Dewey, bahwa “ tak ada sesuatu yang tetap. Manusia
senantiasa bergerak dan berubah. Jika mengalami kesulitan, segera berfikir untuk
mengatasi kesulitan itu, oleh karena itu berfikir tidak lain sebagai alat (
instrumen ) untuk bertindak[4].
2.5 ALIRAN PSIKOANALISIS
Aliran
Psikoanalisis sangat kontras dengan aliran begaviourisme. Aliran Psikoanalisis
merupakan aliran yang mencari penyebab munculnya perilaku manusia pada alam
tidak sadar. Tokoh aliran ini adalah “ Sigmund Freud ” dari Australia pada
akhir abad ke-19 , aliran ini berpendapat bahwa “ manusia adalah mahluk yang
berkeinginan ( homo volens ) “.
Freud banyak
memberikan kontribusi dalam hal mengembangkan konsep motivasi dari alam
ketidaksadaran dan mengarahkan fokus penelitian pada pengaruh pengalaman masa
kecil terhadap perkembangan kepribadian selanjutnya sampai dewasa. Di samping
itu, Freud juga merangsasang studi yang intensif tentang emosi, yaitu cinta,
takut, cemas, dan seks.[5]
Dalam teori
Freud dinyatakan bahwa satu – satunya hal yang mendorong kehidupan manusia
adalah dorongan id (libido seksualita),
mendapat tantangan keras. Dalam libido seksualita, seseorang berusaha
mempertahankan eksistensinya karena bermaksud memenuhi hasrat seksualnya. Dalam pandanga psikologi humanistik, teori
Freud hanya menjelaskan adanya kebutuhan ynag paling mendasar dari manusia,
yaitu kebutuhan fisioligis dan tak mampu memberikan untuk empat kebutuhan
manusia yang lain.[6]
Di
alam tak sadar inilah tinggal tiga struktur mental yang diibaratkan gunung es
dari kepribadian kita yaitu:
1.
Id
atau Es ( energi psikis )
2.
Kh
atau ego
3.
Uber
lcr atau super ego
2.6 ALIRAN HUMANISME
Bagi
humanisme memandang bahwa, aliran begavourisme dan psikoanalisis, telah
merendahkan jati diri manusia yang dianggap robot yang mudah dikondisikan
prilakunya.
Aliran
humanisme memandang bahwa “ manusia adalah mahluk yang mulia, yang semua
kebutuhan pokok diperuntukkan untuk memperbaiki spisiesnya. Aliran ini terdapat
asas-asas penting mengenai manusia sebagai berikut:
a.
Manusia
adalah mahluk yang memiliki kehendak bebas.
b.
Manusia
adalah mahluk yang sadar atau berfikir.
c.
Manusia
adalah mahluk yang mempunyai cita-cita dan merindukan sesuatu ideal.
d.
Manusia
adalah mahluk yang kreatif.
e.
Manusia
adalah mahluk yang bermoral.
f.
Manusia
adalah mahluk yang sadar akan dirinya sendiri.
g.
Manusia
adalah mahluk yang memiliki esensi kesucian.
Salah
satu tokoh aliran ini adalah Abraham Maslow yang mengkritik freud dengan
mengatakan bahwa freud hanya meneliti mengapa setengah jiwa itu sakit, bukannya
meneliti mengapa seetengah jiwa yang lainnya tetap sehat.
Sedangkan
menurut Viktor Frankl dalam logotherany ( teknik psikoterapi ) mengatakan bahwa
“ makna hidup yang bermakna, semua kehidupan yang dialami manusia memiliki
hikmah dan makna tersendiri, oleh sebab itu peristiwa yang menyenangkan maupun
yang menyedihkan bukanlah substansi eksistensi, sebab yang menjadi hakekat
peristiwa adalah makna dan hikmahnya.
Humanisme
telah mengembangkan logoterapi yang mencitrakan kecerdasan manusiawi dalam
tingkat yang tinggi, semangat memaknai kehidupan melalui keyakinan tentang
adanya kesadaran tertinggi tentang makna hidup.
Abraham
Maslaw juga dikenal sebagai “ Bapak spiritual” psikologi humanistik, bagi
maslaw manusia dengan potensinya akan mampu mengembangkan bakat dan
kemampuannya, pengembangan potensi dan aktualisasi diri dilakukan dengan cara
mengalami kehidupan secara sistimatis, mulai yang terendah hingga yang
tertinggi “. Adalah Carl Rogers tentang teori humanisme mengenai potensi diri
manusia, ia mengemukakan ciri-ciri orang yang sehat sebagai berikut:
1.
Pandai
menikmati hidup.
2.
Terbuka
terhadap semua pengalaman.
3.
Memilih
hidup sesuai dengan panggilan hati nurani.
4.
Apresiasif,
bebas berfikir, tidak mau terikat, spakanitas, kreatif dan fleksibel.
Adapun
tokoh-tokoh psikologi humaisme selain Maslaw dan Rogeradalah:
1.
William
James.
2.
G.
Stanly Hall.
3.
John
Cohen.
4.
Albert
wellek.
5.
F.
T. Severin.
2.7 ALIRAN PSIKOLOGI GESTALT
Istilah
“ Gestalt “ dalam kamus berarti ( Form, Shape, Configuration, whole = bentuk,
keseluruhan, esensi, totalitas, hal dan hakikat ). Aliran ini lahir sebagai
upaya protes terhadap pandangan elementaris dari Ghr. V. Ehrenfern yang
merupakan pelopor psikologi gestalt dengan karyanya “ Ueber Gestaltqualitaten.
Kata Gestalt
berasal dari bahasa Jerman, yang dalam bahasa inggris berarti form, shape,cnfiguration, whole; dalam
bahasa indonesia berarti “bentuk” atau “konfigurasi”, “hal”, “peristiwa”,
“pola”, “totalitas”, atau “bentuk keseluruhan”.[7]
Tokoh yang di
anggap sebagai pendiri aliran Gesalt ini adalah Max Wertheimer (1880 - 1943)[8].
Kemudian dikembangkan oleh Kurt Koffka[9]
dan Wolfgang kohler ini mengkritik teori – teori psikologi yang berlaku di
Jerman sebelumnya, terutama teori strukturalisme dari Wilhelm Wund, teori Wundt
yang khususnya mempelajari proses penginderaan dianggap terlalu elemenistik.
Padahal, persepsi manusia terjadi secara menyeluruh, sekaligus dan
terorganisasikan, tidak secara parsial atau sepotong – sepotong. Karena itulah
menurut Weirtheimer ketika sebuah melodi terdengar (dipersepsi), sebuah
kesatuan dinamis atau keutuhan muncul dalam persepsi. Akan tetapi nada tersebut
dalam dirinya menyebar dan saling bergantian dalam urutan waktu tertentu.
Urutan waktu itu di ubah maka gesalt nya turut berubah.[10]
2.8 ALIRAN PSIKOLOGI KOGNITIF
Menurut para ahli, teori psikologi kognitif dapat dikatakan berawal
dari pandangan psikologi Gestalt di Jerman beberapa saat sebelum perang Dunia
II.[11] Aliran
kognitif muncul pada tahun 60-an sebagai gejala ketidakpuasan terhadap konsep
manusia menurut behaviorisme. Gerakan ini tidak lagi memandang manusia sebagai
makhluk yang bereaksi secara pasif terhadap lingkungan, melainkan sebagai makhluk
yang selalu berfikir (homo sapiens). Paham kognitifisme initumbuh akibat
pemikiran-pemikiran kaum rasionalisme.[12]
Tokoh-tokohnya antara lain Gestalt, Meinong, Kohler,
Max Wetheimer, dan Koffka.Menurut mereka, manusia tidak memberikan respons
secara otomatis kepada stimulus yang dihadapkan kepadanya kerena manusia adalah
makhluk aktif yang dapat menafsirkan lingkungan dan bahkan dapat mendistrosinya
(mengubahnya).Mereka berpandangan bahwa manusialah yang menentukan makna
stimuli itu sendiri.[13]
Pandangan teori kognitif menyatakan bahwa organisasi
kepribadian manusia tidak lain adalah elemen-elemen kesadaran yang satu sama
lain saling terkait dalam lapangan kesadaran (kognisi). Dalam teori ini, unsur
psikis dan fisik tidak dipisahkan lagi, karena keduanya termasuk dalam kognisi
manusia.[14]
Beberapa
aliran yang terkait pada psikologi kognitif menurutZuhairini, sebagai berikut :
a.
Aliran
Progresivisme : Aliran ini
mengakui dan berusaha mengembangkan asas progesivisme dalam sebuah realita
kehidupan agar manusia bisa bertahan dalam menghadapi semua tantangan hidup.
Aliran ini dinamakan Instrumentalisme, Eksperimentalisme dan Environmentalisme karena ketiganya
berkaitan satu sama yang lainnya. Sifat-sifat umum lainnya ini dikelompokkan
menjadi dua keyakinan yakni:
1.
Sifat-sifat
positif.
2.
Sifat-sifat
negatif.
Pandangan filosofisnya berakal dari pragmatisme William James danJohn Dewey.
b.
Aliran
Esensialisme : Aliran ini
lebih fleksibel dan terbuka untuk perubahan, toleran, dan tidak ada
ketertarikan dengan doktrin tertentu, aliran memandang bahwa “ pendidikan harus
berpijak pada nilai-nilai yang memiliki kejelasan dan tahan lama, yang
memberikan kestabilan dan nilai terpilih yang mempunyai tata yang jelas.
Beberapa tokoh aliran ini adalah: De iderius Erasmus, Jokana Amos
Comenius, John locke, Johann henrich pestalozzi, Johane Friederich Frobel,
Johann Friederich Herert dan william T. Harris.
c.
Aliran
Perennialisme : Aliran
berpendapat bahwa mencari dan menemukan arah tujuan yang lebih jelas merupakan
tugas yang utama dari kehidupan.
Pengaruh tokoh aliran ini adalah Plato dan Thomas Aquinus.
d.
Aliran
Rekonstruksionisme : Aliran ini
tidak jauh beda dengan aliran Perennialisme.
e.
Aliran
Eksisttensialisme : Tokoh aliran
ini adalah Martin Heidegger, J.P. Sartre dan Gabriel Marcel. Eksistensialisme
adalah suatu penolakan terhadap suatu pemikiran abstrak dan tidak logis. Dengan
demikian, aliran ini hendak memadukan hidup yang dimiliki dengan pengalaman dan
situasi sejarah yang ia alami dan tidak mau terikat dengan hal-hal yang abstrak.
Baginya segala sesuatu dimulai dari pengalaman pribadi, keyakinan yang tumbuh
dari dirinya dan kemampuan serta keluasan jalan untuk mencapai keyakinan
hidupnya.
2.9 ALIRAN PSIKOLOGI TRANSPERSONAL
Aliran
ini dikembangkan oleh tokoh psikologi humanistis: Abraham Maslow, Sutich dan
Carles Tart. Aliran ini mempunyai beberapa pandangan sebagai berikut:
1.
Manusia
memiliki dimensi kesadaran fisikal dan metafisikal yang komplek.
2.
Setiap
jiwa manusia memiliki pengalaman realistis dan mistik yang merupakan energi kebangkitan
kemanusiaannya.
3.
Kesadaran
manusia sangat kuat berhubungan dengan potensi rohaniahnya.
4.
Orientasi
manusia sangat kuat dalam mengubah kehidupannya sendiri.
5.
Manusia
merupakan perwujudan kemandirian dan kesadaran tunggal dari dua kekuatan yaitu;
kekuatan jasmani dan rohani.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari
pembahasan-pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa aliran- aliran psikologi
yang paling populer adalah sebagai berikut:
1.
Aliran
Behaviorisme → menganggap manusia seperti mesin atau robot, tokohnya Pavlog dan
Dougall. Obyeknya adalah perilaku yang fenomenologis.
2.
Aliran
Strukturalisme → mempelajari gejala-gejala kejiwaan harus mempelajari isi atau
struktur jiwa seseorang. Tokohnya Edward Bradford. Objeknya adalah kesadaran.
3.
Aliran
Fungsionalisme → tokohnya adalah James dan John Dewey, menurutnya tidak ada
sesuatu yang tetap, oleh karena itu berfikir sebagai alat untuk bertindak.
4.
Aliran
Psikoanalisis → beranggapan bahwa manusia adalah mahluk yang berkeinginan (
homo volens ). Tokohnya Sigmund Freud.
5.
Aliran
Humanisme → beranggapan bahwa manusia adalah mahluk yang mulia. Tokohnya
Abraham Maslow.
6.
Aliran
psikologi Gestalt → tokohnya adalah Max
Wertheimer, Wolfgang, Kohler dan Kurt Koffka. Konsepnya mengenai skematisasi,
globalisasi dan sinkretisme.
7.
Aliran
Psikologi Kognitif → bagian dari psikologi pendidikan. Terdapat beberapa aliran
yang mempunyai keterkaitan dengan aliran ini, yakni Alilran Progesivisme,
Aliran Esensialisme, Aliran Perennalisme, Aliran Rekonstruksionisme dan aliran
Eksistensialisme.
Aliran
Psikologi Transpersonal → mengkaji tenteng potensi tertinggi yang dimiliki
manusia, dan melakukan panggilan, pemahaman, perwujudan dari kesatuan,
spiritualisme, serta kesadaran transendensi. Tokoh aliran ini adalah Abraham
Maslar, Antony Sutich, dan Charlos.
3.2 SARAN
Alhamdulillah,
makalah psikolog telah kami selesaikan. Kami menyadari bahwa makalah ini jauh
dari sempurna , oleh sebab itu kami mohon kritikan dan saran dari teman-teman
semuanya , khususnya kepada Bapak Naila Rohmaniyah S.Psi. demi kelengkapan
makalah ini.
Semoga
makalah ini dapat memberikan manfa’at bagi kita semua khususnya dalam ilmu
Psikologi Umum. Amin.
DAFTAR PUSTAKA
Fudyartanta,KI.2012.Psikologi
Kepribadian.Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Dirgagunarsa,
Singgih.1975.Pengantar Psikologi.Jakarta : Mutiara Sumber Widya
Mashudi,
Farid.2012.Psikologi Konseling.Yogyakarta : IRCiSoD
Mujib,
Abdul dan Muzakir, Yusuf.2002.Nuansa
– Nuansa Psikologi Islam.Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Nashor,
Fuad.2002. Agenda Psikologi Islami.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Sobur,Alex.2007.Psikologi
Umum Dalam Lintasan Sejarah.Bandung : CV Pustaka Setia
Walgito,
Bimo.2012. Pengantar Psikologi Umum.Yogyakarta : CV Andi Offset
http://rimmu.wordpress.com/2010/02/08/Aliran_Aliran_pendidikan.
http://psychologymania.wordpress.com/2011/07/11/mazhab-aliran-dalam-psikologi-psikoanalisa-behaviorism-humanistik-gestalt-psikologi-positif-psikologi-transpersonal-psikologi-lintas-budaya/didownload
pada tanggal17/11/2012 jam 8:32:42 wib.
[1] Farid Mashudi.Psikologi Konseling.(Yogyakarta
:IRCiSoD,2012), hlm :15
[2] Bimo Walgito.Pengantar
psikologi umum. (Yogyakarta: Penerbit Andi,2010), hlm.74
[3]Singgih Dirgagunarsa.Pengantar Psikologi. ( Jakarta :
Mutiara Sumber Widya, 1975), hlm : 47
[4] Alex Sobur.Opcit, hlm :106
[5] Alex Sobur.Opcit, hlm : 111
[6]Ibid, hlm : 112
[7] Alex Sobur.Opcit, hlm : 116.
[8] Singgih Dirgagunarsa. Opcit, hlm : 87
[9] Kurt Koffka adalah tokoh psikologi Gesalt yang banyak menulis
tentang faham – faham dan definisi – definisi dari pada aliran ini.
[10] Alex Sobur.Opcit, hlm : 117.
0 komentar: