Stay in touch
Subscribe to our RSS!
Oh c'mon
Bookmark us!
Have a question?
Get an answer!

makalah pengantar manajemen tentang sistem dan proses manajemen

1 komentar


MAKALAH PENGANTAR MANAJEMEN
Tentang
“SISTEM DAN PROSES MANAJEMEN”

Dosen Pengampu :
M. AKNAN, M.Pd.I


 






DISUSUN OLEH :
-          AHMAD YUSMAN
-          ANA HIDAYATUL MUNAWAROH

PRODI : HUKUM EKONOMI SYARIAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
AS-SHIDDIQIYAH
TAHUN AKADEMIK 2016
JL. Lintas Timur Desa Lubuk Seberuk Kec. Lempuing Jaya Kab. OKI Sum-sel 30657


Sistem Dan Proses Manajemen
A.          Latar Belakang
Menejemen telah didefinisikan dalam berbagai cara, tetapi untuk maksud kita menejemen terdiri dari proses atau kegiatan yang menjelaskan apa yang dilakukan manajer pada operasi organisasi mereka: merencanakan, mengorganisasikan, dan mengendalikan operasi.
Sistem dapat di jelaskan dengan sederhana sebagai seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan yang lainnya untuk satu tujuan bersam. Suatu subsistem adalah bagian dari sistem yang lebih besar. Untuk maksut kita, oraganisasi adalah sistem dan bagiannya (difisi, departemen, fungsi, satuan dan sebagainya) adalah subsistem.
Sekarang ini, para manajer harus melakukan lebih dari sekedar menetapkan strategi jangka panjang dan berharap bahwa hasil yang terbaik akan diperoleh. Mereka harus berusaha lebih dari sekedar yang dinamakan “incremental management”, yang hanya memandang pekerjaan sebagai sejumlah perubahan kecil (minor) untuk meningkatkan efisiensi operasi perusahaan. Hal ini nampaknya hanya berlaku bagi perusahaan yang bersaing dalam industry yang relative stabil, sederhana, dan tidak banyak berubah. Namun, industry dengan lingkungan persaingan semacam itu semakin langka. Oleh karena itu, para pemimpin organisasi atau perusahaan harus pro aktif, mengantisipasi perusahaan, dan melakukan penyempurnaan terus menerus, bahkan bila perlu membuat perubahan strategi yang mendasar.
Oleh karena itu dalam suatu perkumpulan atau organisasi, untuk mencapai suatu tujuan bersama, dibutuhkan suatu manajemen. Hal ini agar segala sesuatu yang dirumuskan untuk menjadi tujuan bersama tersebut dapat tercapai dengan sempurna. Segala sesuatu yang berhubungan dengan pencapaian tujuan tersebut akan terorganisir dengan baik.

B.          Rumusan Masalah
1.             Apa yang dimaksud dengan sistem manajemen?
2.             Sebutkan jenis-jenis sistem manajemen?
3.             Apa kegunaan sistem informasi manajemen?
4.             Apa yang dimaksus dengan proses manajemen?
5.             Sebutkan macam-macam manajemen?



C.          Pembahasan
1.             Sistem Manajemen
a.             Definisi sistem informasi manajemen
Sistem informasi manajeman digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi,penjelasan status, dan sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari. Lapisan ketiga terdiri dair sumber daya sistem informasi untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen. Lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi utnuk mendukung perencanaan danperumusan kebijakan oleh tingkat manajemen.[1]
Definisi sebuah sistem informasi manajemen, istilah yang umum dikenal orang adalah sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (intregeted ) untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem ini menggunakan perangkat keras ( hardware ) dan perangkat lunak (software) komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan, dan sebuah “data base”.

b.            Jenis Jenis Sistem Manajemen
Jenis-jenis manajemen ini memiliki sisi kelebihan dan kekurangan masing-masing. Diantarnya sebagai berikut :[2]
1.             Paternalistik management (Manajemen bapak) 
Paternalistik management adalah suatu sistem yang hanya memfokuskan usahanya / kegiatanya kepada bapak, bapak dalam hal ini diartikan sebagai seorang atasan perusahaan, setiap usaha dan kegatan apapun karyawan (bawahan) hanya mengerjakan apa yang diinginkan oleh atasan (bapak) baginya itulah yang paling dianggap benar, artinya para karyawan mempertuhankan atasanya yang dianggapnya paling pintar, benar dan mengetahuinya. 
Kelebihan:
Jika pemimpin itu masih dalam kekuasaan yang  wajar, maka karyawanya cepat bergerak dan berkerja, karena hanya mendengar satu instruksi saja, dengan begitu tujuan bisa dijalankan dengan baik.
Kelemahan:
a)             Jika perusahaan tersebut dipimpin oleh orang yang tidak ahli dan tidak benar yang hanya mementingkan      kekuasaan, maka karyawanya pun akan ikut mencontoh dan perusahaan tersebut akan hancur.
b)             Kemajuan perusahaan tersebut hanya berjalan ditempat, artinya tidak sukses tapi tidak pula gagal, karena     bawahan hhanya tergantung pada satu perintah saja, tanpa didukung oleh kreativitas bawahanya.
c)             Jika terjadi pergantian pemimpin, pemimpin yang baru akan susah beradaptasi dengan pola perusahaan tersebut, karena para karyawanya masih menganut setruktur organisasi yang ada, yang telah diwarisken atau diperintahkan oleh pemi]mpin yang lama.
2.             Closed Management (Manajemen tertutup)
Manajemen tertutup adalah suatu sistem yang setiap kegiatan, dan keadaan perusahaan tidak diberitahukan kepada siapapun, baik itu rekan bisnis ataupun bawahanya sekalipun. Manajer tidak menginformasikan apakah perusahaannya tersebut untung atau rugi, yang diketahui oleh karyawanya hanyalah mengerjakan apa yang diperintahkan, keputusan yang diambil dalam setiap tindakan tanpa melibatkan partisipasi dan musyawarah dari bawahanya.[3]
Kelebihan:
a.              Privacy dan keadaan perusahaan hanya diketahui oleh pemimpin dan sekretarisnya saja sehingga sangat terjamin.
b.             Pengambilan keputusan lebih cepat dan tidak memerlukan waktu lama.
c.              Perusahaan lain tidak dapat mengetahui keadaan perusahaan tersebut.
Kelemahan:
a.              Para karyawan tidak mengetahui apakah untung dan  rugi perusahaan tersebut.
b.             Ketika terjadi masalah dan tidak dapat dipecahkan, maka yang menanggung beban tersebut hanyalah pemimpin saja, sehingga terasa berat dan sulit untuk diselesaikan karena tidak ada yang membantu memikulnya.
c.              Tidak adanya penerus-penerus yang berbakat yang dianggap mampu melanjutkan tongkat estafet perusahaan tersebut.
d.             Bawahan hanya bersikap masa bodoh dan tidak mau ambil pusing dengan apa yang terjadi terhadap perusahaanya sehingga tidak menimbulkan rasa kebersamaan.
e.              Tidak dapat memicu kreativitas karyawanya, karena ia tidak melihat hasil dari kerja kerasnya, apakah hasilnya optimal atau kurang optimal untuk melanjutkan perusahaannya.
3.             Open management (Manajemen terbuka)
Open management adalah manajer lebih terbuka kepada bawahanya, ia menginformasikan karayawanya apa yang harus diketahui oleh bawanya. tapi tetap pada batasan-batasan tertentu. Rahasia perusahaan pun tidak disampaikan pada seluruh golongan dan kedudukan bawahan tersebut, artinya jika ia masih golongan bawah, rahasia perusahaan pun yang tidak diketahui hanya sedikit, dan sebaliknya.
Kebaikan:
a.              Para bawahan ikut memikirkan kondisi-kondisi perusahaannya.
b.             Para bawahan sudah mengetahui kerangka perusahaan tersebut sehingga ia yakin dengan keputusan yang akan diambil.
c.              Para bawahan akan memacu kreativitasnya untuk memberikan yang terbaik.
d.             Para bawahan merasa mendapat pendidikan dan pengarahan sehingga terjadi pembentukan generasi yang terampil.
e.              Menimbulkan persaingan yang sehat antara bawahan, sehingga mereka berlomba lomba menunjukan hasil kerja yang optimal.
f.              Akan menimbulkan sikap kerja sama, saling tolong menolong,  danx sikap rasa kebersamaan yang harmonis antar bawahan.
g.             Bawahan atau karyawan akan merasa sepenanggungannya terhadap apa  yang dialami perusahaan tersebut. Secara tidak langsung menimbulkan sikap berat sama dipikul, ringan sama dijinjing.
h.             Tidak menimbulkan sifat buruk sangka, dan sifat diskriminasi terhadap pemimpinnya.
Kelemahan:
a.              pengambilan keputusan terkesan lambat dan tidak mayakinkan.
b.             rahasia perusahaan tidak terjamin, karena memungkinkan ada salah satu pihak yang membocorkannya, yang menginginkan perusahaan tersebut hancur dan bangkrut.
c.              kecakapan dan kepemimpinan manajer akan lebih mudah diketahui oleh seluruh bawahannya sehingga wibawanya sebagai seorang pemimpin akan berkurang.
d.             akan timbul sikap penilaian positif atau negatif terhadap pola pikir dan tingkah laku pemimpinnya.

4.             Democratic Management (Manajemen Demokrasi)
Manajemen demokrasi adalah sistem dimana seluruh bawahan didengar aspirasi dan kririkannya terhadap suatu perusahaan yang dianggap membangun.
Kelebihan:
a.              Keputusan yang diambil dapat meyakinkan, lebih baik dan berguna karena keputusan dari banyak pihak.
b.             Tidak adanya sikap penguasa dan yang disukai.
c.              Adanya sikap tanggung jawab dari berbagai pihak yang bersangkutan.
d.             Struktur dan kerangka organisasi diketahui oleh kalangan umum.
Kelemahan:
a.              membutuhkan biaya yang banyak, sehingga boros dari segi keuangan dan waktu yang lama.
b.             adanya sikap minoritas dan mayoritas dalam pengumpulan pendapat.
c.              menimbulkan sikap siapa yang menang dan kalah pada saat beragumentasi dan saling menyalahkan.
Dari beberapa sistem manajemen tersebut, pada dasarnya semua diterapkan dalam suatu perusahaan, karena masing-masing sistem tersebut memeiliki kelebihan yang jika dikumpulkan dan dapat dijalankan dengan baik, maka akan mengahasilkan suatu keberhasilan perusahaan yang ingin dicapai dengan sempurna. tapi kembali lagi kepada individu yang menjalankan dan menerapkan sistem ini diperusahaannya. Jika pemiimpin menganggap sistem ini sebagai sebuah tanggung jawab, maka perusahaan / organisasi akan sukses dan maju. Sebaliknya jika pemimpin tersebut menganggap sistem ini sebagai jalan untuk mendapatkan kekuasaan, maka perusahaan tersebut tidak akan bertahan lama.[4]

c.             Kegunaan sistem informasi manajemen
Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat bergunabagi manajamen, maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi yang dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk masing-masing tingkat (level) manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya. Berdasarkan pada pengertian-pengertian di atas, maka terlihat bahwa tujuan dibentuknya Sistem Informasi Manajemen adalah supaya organisasi memiliki informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusanmanajemen, baik yang meyangkut keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan yang strategis.[5]
Beberapa kegunaan/fungsi sistem informasi Manajemen antara lain adalah sebagaiberikut:[6]
1.             Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi.
2.             Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi secara kritis.
3.             Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
4.             Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sisteminformasi.
5.             Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.
6.             Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis darisistem informasi dan teknologi baru.
7.             Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaansistem.
8.             Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salahsatu produk atau pelayanan mereka.
9.             Bank menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek-cek nasabah danmembuat berbagai laporan rekening koran dan transaksi yang terjadi.
10.         Perusahaan menggunakan sistem informasi untuk mempertahankan persediaan pada tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barangyang tersedia.
11.         Sistem Informasi Untuk Perencanaan Strategis Tujuan perencanaan strategisadalah untuk mengembangkan strategi dimana suatu organisasi akanmampu mencapai tujuannya. Aktifitas perencanaan strategis tidak harusterjadi dalam suatu siklus periode seperti kegiatan pengendalianmanajemen. Kegiatan ini memang agak tidak teratur, meskipun beberapaperencanaan strategis bisa dijadwalkan ke dalam perencanaan tahunan dansiklus penganggaran. Dukungan sistem informasi untuk perencanaan strategis tidak bisa selengkap seperti bagi pengendalian manajemen danpengendalian operasional. Namun demikian sistem informasi manajemendapat memberi bantuan yang cukup pada proses perencanaan strategis,misalnya:
1.             Evaluasi kemampuan yang ada didasarkan atas data internal yangditimbulkan kebutuhan pengolahan operasional.
2.             Proyeksi kemampuan mendatang dapat dikembangkan oleh data masalampau dan diproyeksikan ke masa mendatang.
3.             Data pasar dan persaingan yang mungkin bisa direkam dalam database komputer.
12.         Sistem Informasi Manajemen Berdasarkan Fungsi OrganisasiSistem informasi manajemen dapat dianggap sebagai suatu federasisubsistem yang didasarkan atas fungsi yang dilaksanakan dalam suatuorganisasi. Masing-masing subsistem membutuhkan aplikasi-aplikasi untukmembentuk semua proses informasi yang berhubungan dengan fungsinya,walaupun akan menyangkut database, model base dan beberapa programkomputer yang biasa untuk setiap subsistem fungsional. Dalam masing-masing subsistem fungsional, terdapat aplikasi untuk proses transaksi, pengendalian operasional, pengendalian manajemen, dan perencanaan strategis.
Sistem operasi bertugas mengalokasikan sumber daya yang dibutuhkan oleh sebuah proses dan kemudian mengambil sumber daya itu kembali setelah proses tersebut selesai agar dapat digunakan untuk proses lainnya.[7]
Menunda atau melanjutkan proses. Sistem operasi akan mengatur proses apa yang harus dijalankan terlebih dahulu berdasarkan berdasarkan prioritas dari proses-proses yang ada. Apa bila terjadi 2 atau lebih proses yang mengantri untuk dijalankan, sistem operasi akan mendahulukan proses yang memiliki prioritas paling besar. Diantaranya :
a.             Menyediakan mekanisme untuk proses sinkronisasi. Sistem operasi akan mengatur jalannya beberapa proses yang dieksekusi bersamaan. Tujuannya adalah menghindarkan terjadinya inkonsistensi data karena pengaksesan data yang sama, juga untuk mengatur urutan jalannya proses agar setiap proses berjalan dengan lancer
b.             Menyediakan mekanisme untuk proses komunikasi. Sistem operasi menyediakan mekanisme agar beberapa proses dapat saling berinteraksi dan berkomunikasi (contohnya berbagi sumber daya antar proses) satu sama lain tanpa menyebabkan terganggunya proses lainnya.
c.             Menyediakan mekanisme untuk penanganan deadlock. Deadlock adalah suatu keadaan dimana sistem seperti terhenti karena setiap proses memiliki sumber daya yang tidak bisa dibagi dan menunggu untuk mendapatkan sumber daya yang sedang dimiliki oleh proses lain. Saling menunggu inilah yang disebut deadlock(kebuntuan). Sistem operasi harus bisa mencegah, menghindari, dan mendeteksi adanya deadlock. Jika deadlock terjadi, sistem operasi juga harus dapat memulihkan kondisi sistemnya.[8]
2.             Proses Manajemen
a.             Pengerian Proses Manajeman
Proses Manajemen adalah daur beberapa gugusan kegiatan dasar yang berhubungan secara integral, yang dilaksanakan di dalam manajemen secara umum, yaitu proses perencanaan, proses pengorganisasian, proses pelaksanaan dan proses pengendalian, dalam rangka mencapai sesuatu tujuan secara ekonomis. Sesungguhnya keempat proses itu merupakan hasil ikhtisar dari pelbagai pendapat praktisi dan ahli mengenai manajemen.[9]
Proses manajemen adalah daur beberapa gugusan kegiatan dasar yang berhubungan secara integral, yang dilaksanakan di dalam manajemen secara umum, yaitu proses perencanaan, proses pengorganisasian, proses pelaksanaan dan proses pengendalian, dalam rangka mencapai sesuatu tujuan secara efektif dan efisien. Sesungguhnya keempat proses itu merupakan hasil ikhtisar dari pelbagai pendapat praktisi dan ahli mengenai manajemen.
Menurut Henri Fayol : "perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, koordinasi".
Menurut Gulick dan Urwick: "Perencanaan, pengorganisasian, staffing, pengarahan, koordinasi, pelaporan dan peranggaran".
Menurut William M. Fox: "Perencanaan, pengorganisasian, pengendalian".
Menurut Ernest Dale: "Perencanaan, pengorganisasian, staffing, pengarahan, pengendalian, inovasi, representasi".
Menurut Koontz dan O'Donnell: "perencanaan, pengorganisasian, staffing, pengarahan, pengendalian".
Semua gagasan itu didasarkan pada pra-anggapan yang menghendaki pembagian proses kerja para manajer menjadi bagian-bagian yang dapat dilaksanakan. Proses-proses itu berulangkali dinyatakan sebagai "langkah-langkah dasar manajemen", batu-batu fondasi manajemen.
Proses perencanaan meliputi gagasan bahwa manajemen mengantisipasi berbagai kondisi seperti peluang dan kendala di masa depan, dan berusaha menetapkan lebih dulu apa yang harus mereka lakukan dan apa yang akan mereka capai.
Proses pengorganisasian berarti menempatkan orang dan prasarana serta sarana dan sumberdaya dalam suatu tata-hubungan yang kondusif untuk bekerja sama menuju sasaran bersama.
Proses pelaksanaan meliputi pemberian arahan, perintah kerja, dorongan dan motivasi kerja, serta pemecahan masalah.
Proses pengendalian dilakukan dengan pengamatan, mencermati laporan, dan melakukan inspeksi supaya pekerjaan di semua bagian sesuai dengan persyaratan kualitas dan ketentuan rencana hasil, dan sesuai dengan anggaran biaya.
Pekerjaan manajemen dalam kenyataannya tidak sesederhana mengucapkan daftar kata "perencanaan", "pengorganisasian", "pelaksanaan" dan "pengendalian" seperti mantera. Tetapi keempat kata itu mewakili rumpun kegiatan yang kompleks menurut bidang kegiatan lembaga yang dimanajemeni sebagai kategorisasi pemikiran.[10]
Proses manajemen itu ditanamkan karena sederhana dan gampang dipahami pada para peserta gugus-mutu, dalam rangka memanajameni pekerjaan mereka masing-masing.[11]

b.            Macam – Macam Proses Manajemen[12]
1)             Perencanaan (Planing)
Empat langkah pokok planning adalah :
a)             Tetapkan tujuan
b)             Rumuskan keadaan saat ini
c)             Identifikasi pendukung dan penghambat tujuan
d)            Kembangkan rangkaian tindakan untuk mencapai tujuan
Tipe perencanaan antara lain :
a)             Strategis (jangka panjang)
b)             Taktis (menengah)
c)             Operasional (rendah)
Sedangkan manfaat perencanaan yaitu :
a)             Mengurangi pengaruh ketidakpastian dan perubahan
b)             Memfokuskan perhatian pada tujuan
c)             Mendapatkan operasi yang ekonomis
d)            Memudahkan pengendalian
e)             Memudahkan koordinasi
f)              Memudahkan pemahaman keseluruhan gambaran kerja
2)             Organizing
Pengorganisasian menghasilkan struktur organisasi dengan unsur :
a)             Pembagian kerja
b)             Anggota organisasi
c)             Lingkungan tempat pelaksanaaan kerja
d)            Keterkaitan antara anggota
Proses organisasi sumber daya manusia antara lain :
a)             Bentuk struktur
b)             Tingkat kewenangan
c)             Pentang kendali
d)            Staffing
e)             Koordinasi
3)             Actuating
Pelaksanaanya adalah :
a)             Usaha mengatur semua anggota kelompok agar mau dan berusaha mencapai tujuan
b)             Usaha mobilitas sumber – sumber daya yang dimilki organisasi agar dapat bergerak dalam satu kesatuan dengan merancang yang telah dibuat
Hal – hal yang diperlukan adalah :
a)             Motivasi
b)             Kepemimpinan
c)             Komunikasi
d)            Dinamika kelompok
4)             Controlling
Pengawasan yang berarti mendeterminasi apa yang telah dilaksanakan, maksudnya mengevaluasi prestasi kerja dan apabila perlu, menerapkan tindakan-tindakan korektif sehingga hasil pekerja sesuai dengan rencana.
Apabila pengawasan jelas menunjukan bahwa perencanaan tersebut tidak diimplementasikan maka harus diperkembangkan sebuah rencana baru atau rencana yang dimodifikasi .[13]



D.           Kesimpulan
Sistem manajemen merupakan sebuah cara tepat untuk mengukur capaian dari visi suatu perusahaan ini terus mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Yang paling penting untuk diperhatikan dalam memilih sistem manajemen yang cocok dengan perusahaan ada variabel-variabel apa saja yang bisa diukur, prioritas apa saja yang diutamakan oleh perusahaan serta orientasi dari visi perusahaan.
Sistem informasi manajemen dan sistem pendukung keputusanadalah aspek desain informatika organisasional yang memberikan pengaruh besar dalam berlangsungnya kegiatan dalam suatu organisasi /perusahaan. Keduanya memang memiliki kelebihan dan kekurangan. Tetapi jika kedua hal tersebut diterapkan dengan baik dalam membangunsuatu organisasi , maka orgnisasi tersebut kemungkinan besar berjalanlancar dan memberika efisiensi kepada pengelola.
Proses Manajemen adalah daur beberapa gugusan kegiatan dasar yang berhubungan secara integral, yang dilaksanakan di dalam manajemen secara umum, yaitu proses perencanaan, proses pengorganisasian, proses pelaksanaan dan proses pengendalian, dalam rangka mencapai sesuatu tujuan secara ekonomis. Sesungguhnya keempat proses itu merupakan hasil ikhtisar dari pelbagai pendapat praktisi dan ahli mengenai manajemen.
Macam – Macam Proses Manajemen
a.       Perencanaan (Planing)
b.      Organizing
c.       Actuating
d.      Controlling



DAFTAR PUSTAKA

Hasibun, Melayu S. P,2001. Manajemen Dasar: Perngertian & masalah, Jakarta: Bumi Aksara.
Tisnawati, Ernie dkk, 2005, Pengantar Manajemen, Jakarta: Prenada Media.
Tripomo Tedjo dan Udan, 2005. manajemen Strategi, Rekayasa Sains, Bandung,
Usman dan Husaini, 2008. Manajemen Teori Praktek & Riset Pendidikan, Jakarta: , Bumi Aksara.



[1] Melayu Hasibun S. P, , Manajemen Dasar: Perngertian & masalah, Jakarta: Bumi Aksara. 2001 hlm. 67-72
[5] Tedjo Tripomo dan Udan, manajemen Strategi, Rekayasa Sains, Bandung, 2005. Hlm. 24-25
[7] Usman dan Husaini, Manajemen Teori Praktek & Riset Pendidikan, Jakarta: , 2008 Bumi Aksara. Hlm. 98-111
[9] Ernie Tisnawati, dkk, , Pengantar Manajemen, Jakarta: Prenada Media 2005. Hlm. 110
[13] Ernie Tisnawati, dkk, , Pengantar Manajemen, Jakarta: Prenada Media 2005. Hlm. 115-210

1 komentar: