makalah manajemen oprasi
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Manajemen operasi adalah salah satu materi kuliah yang diberikan pada mata
kuliah pengantar manajemen. Materi ini akan dikaji lebih dalam oleh penulis.
Mengingat pentingnya kedudukan manajemen operasi pada suatu perusahaan,
sehingga penulis tertarik untuk meneliti hal-hal yang berkaitan dengan
manajemen operasi. Karena tanpa manajemen yang baik dalam pengoperasian, suatu
perusahaan akan mengalami masalah. Sehingga pengetahuan tentang manajemen
operasi, mutlak diperlukan oleh setiap manajer.
Apakah yang dimaksud dengan manajemen operasi? Hingga seperti apakah proses
manajemen operasi itu seharusnya? Dan hal-hal apa saja yang berkaitan dengan
manajemen operasi? Semua itu akan penulis bahas dalam makalah ini.
1.2 Rumusan Masalah
Terdapat beberapa sub-bab terkait dengan materi manajemen operasi.
Pengertian manajemen operasi. Kegunaan manajemen operasi. Proses manajemen
operasi. Dan sebagian materi manajemen operasi lainnya. Secara sederhana,
misalnya model konseptual sistem operasional. Karena tanpa mengetahui model
konseptual sistem operasional, akan sulit untuk mempraktikan manajemen operasi
itu sendiri.
Pendekatan sistem operasional terdiri dari proses transformasi manajerial,
sistem komunikasi, output, dan sistem penguatan kembali (reenegizing).
Model strategi operasi merupakan sub-bab manajemen operasi yang dapat
dipraktikan pada perusahaan. Karena akan membantu untuk mencapai tujuan yang
diinginkan, agar menghasilkan barang atau jasa yang mempunyai keunggulan dan
mampu untuk bersaing.
Hal lainnya yang akan dibahas ialah keterkaitan tujuan perusahaan dan
operasi. Karena tujuan akan menunjukkan produktivitas operasi yang diminta,
jika perusahaan itu hendak mencapai keunggulan bersaing di pasar.
Perancangan sistem operasi terdiri dari beberapa rancangan, diantaranya:
barang atau jasa, CAD, kapasitas, pemilihan proses, arus proses, lokasi
fasilitas, perencanaan penyusunan tata ruang, dan rancangan kerja.
Sub-bab yang terakhir dikaji adalah perencanaan dan pengawasan operasional.
Dimulai dari perencanaan produksi, jadwal detail dengan menggunakan software
manajemen proyek, manajemen persediaan, pengawasan kualitas, manajemen kualitas
terpadu (Total Quality Management/TQM),
dan penghargaan kualitas (Quality Award).
Serta konsep dan aplikasi manajemen operasional itu sendiri.
1.3 Tujuan Penulisan Makalah
Turut membantu untuk mempermudah pemahaman terhadap manajemen operasi dan
hal-hal yang berhubungan dengan manajemen operasi. Karena manajemen operasi
merupakan salah satu materi kuliah pada mata kuliah pengantar manajemen yang
harus dipahami.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Manajemen operasi menunjukkan peranan manajemen dalam tindakan (management
in action), yaitu aplikasi dari konsep dan prinsip manajemen dalam praktek.
Manajemen operasi adalah aplikasi dari konsep dasar dan prinsip-prinsip
manajemen yang diterapkan pada segmentasi organisasi yang memproduksi barang
dan jasa (Rue dan Byars:1992). Konsep-konsep dasar (basic concepts) ialah
bagaimana seharusnya menyelesaikan pekerjaan untuk menghasilkan sesuatu dengan
melalui kegiatan orang lain (getting this
done through the effors of other people). Prinsip-prinsip (principles) merupakan petunjuk/pedoman
agar dalam mendapatkan sesuatu itu (barang, jasa) sesuai dengan yang diharapkan
(efektif) dan dengan biaya/ongkos yang paling murah (efisien). Kegiatannya ialah proses perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian dengan bantuan metode/cara-cara teknik kerja yang terbaik,
termudah dan termurah sehingga semua sumber daya (input) akan dapat
ditransformasikan (transformation)
menjadi barang atau jasa (output). Semua kegiatan kerja/ pengerjaan yang
berhubungan dengan pemberian nilai tambah atau memproduksi disebut dengan
operasi (operation).
Operasi itu merupakan suatu proses kegiatan pengubahan bahan-bahan dasar
menjadi hasil jadi (operation is the
process of transforming input into output). Seluruh proses pengelolaan
kegiatan tersebut disebut manajemen operasi, sehingga manajemen operasi dapat
dikatakan sebagai proses memanajemeni produksi dalam organisasi. Operational
management is the activities necessary to produce and deliver a product or
service (H. Weirich dan Koontz:1994). Manajemen operasional adalah kegiatan
yang dilakukan untuk memproduksi dan menyerahkan suatu produk atau jasa.
Manajemen operasi adalah pengembangan, penggunaan, dan penginteraksian dari
sumber daya (orang, fasilitas, informasi, bahan-bahan, uang dan ide) untuk
menyediakan barang dan jasa atau menghasilkan ide untuk itu perusahaan
didirikan (E. F. Huse:1994). Manajemen operasi adalah proses dari perencanaan,
pengorganisasian, pengawasan operasi untuk mencapai tujuan dengan efektif dan
efisien (Aldag Stearn:1987). Hakikat inti dari manajemen operasi adalah suatu
proses memanajemeni kegiatan produksi dalam organisasi yang menghasilkan
barang, jasa atau bahkan ide. Tugas utama dari manajer operasi adalah untuk
mengembangkan bidang operasi yang selaras dengan kebutuhan pasar.
2.2 Model Konseptual Sistem Operasional
Model konseptual sistem operasional ini dikemukakan oleh Weihrich dan
Koontz.
Input terdiri dari: (1) tenaga
kerja/manusia. (2) Kapital, yaitu uang yang dibutuhkan untuk membeli tanah,
peralatan dan lain-lain. (3) Teknologi. (4) Informasi-informasi yang
diperlukan.
Proses transformasi mengubah input menjadi output untuk tiap
organisasi/perusahaan: (1) perusahaan produksi menggunakan transformasi fisik
yaitu pengubahan secara fisik bahan baku menjadi barang jadi. (2) Transportasi
menggunakan transformasi lokasional. (3) Perusahaan dagang menggunakan
transformasi uang dan barang. (4) Gudang digunakan sebagai transformasi
penyimpanan. (5) Transformasi informasi dari satu orang ke orang lain.
Lingkungan eksternal terdiri dari: pengaturan unsur-unsur tindakan langsung
atau tidak langsung dari lingkungan seperti dari pemerintah, inflasi, supplier,
dan nilai-nilai sosial.
Output merupakan hasil produk akhir(final) yang terdiri dari: barang, jasa
atau ide. Perusahaan produksi adalah perusahaan yang menghasilkan barang-barang
berwujud (fisik). Barang itu bisa disimpan di gudang dan bertahan lama. Oleh
karena itu kontak hubungan dengan pelanggan untuk mencari sasaran selera dari
konsumen saat perancangan produk-produk (perencanaan) yang dihasilkan secara
missal perlu dilakukan. Perusahaan jasa dan ide sebaliknya, tidak dapat
disimpan. Jasa tidak dapat disajikan tanpa kontak dan partisipasi konsumen.
Pengukuran jasa cenderung lebih sederhana dibandingkan pengukuran kinerja
produk (pelaksana/proses konversi). Manajemen operasional mengacu pada
aktivitas-aktivitas manajemen kompleks yang mencakup perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan dalam jalannya operasi
perusahaan. Manajemen operasional penting, karena dapat mengembangkan
produktivitas, yang akan menciptakan perusahaan yang berkualitas (prioritas
bersaing).
2.3 Pendekatan Sistem Operasional
Proses transformasi manajerial merupakan tugas manajer untuk mengubah input
dengan cara yang efisien dan seefektif mungkin menjadi output. Pendekatan yang
paling komprehensif dan bermanfaat adalah dengan menggunakan fungsi-fungsi
manajerial sebagai kerangka kerja/ framework
untuk mengorganisasikan pengetahuan manajerial.
Sistem komunikasi. Komunikasi sangat penting bagi proses manajerial karena
dua alasan: (1) menggabungkan fungsi-fungsi manajerial: (a) penting untuk
pemilihan, penilaian dan training manajer dalam berperan di struktur
organisasi. (b) Kepemimpinan yang efektif dalam menciptakan lingkungan kerja
yang kondusif untuk motivasi tergantung pada komunikasi.(c) Untuk
menentukan/melihat apakah pekerjaan berjalan sesuai dengan rencana yang telah
dibuat. (2) Untuk menghubungkan perusahaan dengan lingkungan eksternalnya.
Output. Tugas manajer untuk menjamin/menjaga dan menggunakan input
perusahaan dan mengubahnya melalui fungsi manajerial ke dalam output.
Sistem penguatan kembali (reenegizing)
penting untuk diperhatikan bahwa dalam model sistem manajemen operasional
beberapa output akan menjadi input kembali. Begitu pula profit, kelebihan
pendapatan terhadap biaya akan diinvestasikan kembali dalam bentuk kas dan
barang-barang capital (mesin,
peralatan, bangunan-bangunan dan persediaan). Pendekatan sistem operasional ini
digambarkan oleh H. Weihrich dan H. Koontz.
2.4 Model Strategi Operasi
R. G. Schoeder, bahwa dalam menentukan strategi operasi terdapat empat
komponen yang harus dimasukkan: (a) misi, (b) kemampuan khusus, (c)
tujuan-tujuan, (d) kebijakan-kebijakan (Muslich Anshori:1996).
2.5 Keterkaitan Tujuan Perusahaan dan Operasi
Tujuan operasi adalah menunjukkan “produktivitas” operasi yang diminta jika
perusahaan itu hendak mencapai keunggulan bersaing di pasar. Operasi mencapai
tujuannya melalui keputusan structural dan teknis dalam tiga bidang: fasilitas,
dukungan infrastruktur, serta hubungan internal yang tepat. Bidang ini disebut
operasi sebagai suatu sistem yang produktif dapat menghasilkan barang atau
jasa.
2.6 Perancangan Sistem Operasi
Mencari konsumen potensial dan mengevaluasi produk dan jasa merupakan salah
satu cara untuk perancangan strategi perusahaan. Perancangan system operasional
meliputi pembuatan keputusan mengenai apa dan dimana mereka akan diproduksi dan
oleh siapa.
Perancangan dan perencanaan barang/jasa: (1) menghasilkan ide, barang, dan
jasa. (2) Memilih ide yang secara teknologi dapat dikerjakan dengan mudah (feasible), dapat dipasarkan dan sesuai/
cocok dengan keseluruhan strategi perusahaan. (3) Menghasilkan perancangan
barang dan jasa final.
Rancangan tambahan computer/ Computer Aided Design (CAD). Saat ini
perancangan produk meliputi berbagai proses yang melibatkan kreatifitas,
testing prototype atau model kerja
dengan CAD. CAD memungkinkan perancangan produk, drafting, dan tes agar penyajiannya bagus dan menarik lewat
komputer. Karena hampir 80% biaya produk ditetapkan oleh rancangan, kebanyakan
pabrik/pengusaha cenderung menggunakan teknik yang semu, dimana perancangan dan
teknisi pabrik bekerjasama untuk menyederhanakan rancangan. Jadi, computer
membuat suatu rancangan yang dapat digunakan secara otomatis dan mengawasi
seluruh proses operasional.
Perancangan kapasitas adalah keputusan operasional yang mempertimbangkan
kuantitas barang/jasa yang akan diproduksi. Bill
of material adalah daftar jenis dan jumlah bagian yang diperlukan untuk
menghasilkan produk yang diinginkan. Keputusan kedua dalam merancang system
operasi adalah berapa banyak produk/jasa yang akan dihasilkan. Hal ini disebut
perencanaan kapasitas suatu proses meramalkan permintaan dan kemudian
memutuskan sumber daya apa yang diperlukan untuk dapat memenuhi permintaan.
Perubahan kapasitas meliputi waktu kerja, shift
personal, subkontrak dan penggunaan persediaan. Perubahan kapasitas
meliputi tambahan atau perpindahan kapasitas dengan ekspansi fasilitas fisik,
atau ekspansi kontrak.
Pemilihan proses menentukan bagaimana barang/jasa dihasilkan yang
melibatkan keputusan teknologi: (1) pilihan teknologi utama (mayor). (2)
Pilihan teknologi pendukung(minor). (3) Pilihan komponen-komponen tertentu. (4)
Computer Aided Design (CAD)/Computer Automated Manufacturing (CAM) dan Computer
Integrated Manufacturing (CIM).
Pemeliharaan arus proses tergantung pada sifat dan keadaan sistem.
Pemilihan lokasi fasilitas. Tujuan dari perencanaan lokasi adalah untuk
memanfaatkan kapasitas yang ada dalam sistem dengan cara yang dapat
meminimalkan produksi total dan biaya distribusi untuk setiap fasilitas
tambahan, fixed cost dan variable cost terjadi. Analisa lokal
diproses dengan menentukan kebutuhan-kebutuhan lokasi dan mengevaluasi
alternatif daerah, komunitas dan tempat tertentu dengan menggunakan: (1) model
keuangan tradisional, (2) program linier, (3) model statistik, (4) model
simulasi komputer dan (5) model rating faktor lokasi.
Perencanaan penyusunan tata ruang. Dalam penyusunan tata ruang, proses dan
alat keputusan diterjemahkan ke dalam pengaturan fisik untuk produksi ruangan harus
tersedia untuk: (1) fasilitas produksi. (2) Fasilitas non produksi. (3)
Fasilitas pendukung. Ruang juga harus menyediakan untuk ruangan bahan atau
kapasitas tambahan. Layout yang bagus
untuk meminimalkan ruang untuk penanganan bahan dan alat memuaskan
faktor-faktor lain. Tata ruang dapat ditentukan oleh arus kerja atau
fungsi-fungsi dalam sistem operasional. Tata ruang arus kerja merupakan
perencanaan yang mempertimbangkan: (1) penyusunan tata ruang produksi (product layout) digunakan untuk
memproduksi yang telah standar dan biasanya dengan volume output besar dan
dikerjakan dengan proses yang sama dari awal sampai akhir. (2) Penyusunan tata
ruang proses (process layout) untuk
mengatur produksi berdasarkan tugas. Process
layout berorientasi proses dan sesuai untuk sistem operasi terputus bila
aliran kerja tidak standar/bebas, penyusunan tata letak dimana alat yang
sejenis atau yang mempunyai fungsi sama ditempatkan di bagian yang sama dan
pengelompokan personalia dan mesin mengerjakan pekerjaan sejenis. (3)
Penyusunan tata ruang posisi tetap (fixed
position layout) untuk menangani produk-produk yang besar dan berat.
Penyusunan tata ruang fungsi merupakan perencanaan tata ruang yang
mempertimbangkan: (1) tata ruang penyimpanan untuk meminimalkan biaya persediaan
dan biaya penyimpanan. (2) Tata ruang pemasaran untuk memaksimalkan pengenalan,
promosi, dan penjualan produk. (3) Tata ruang proyek untuk membangun proyek
atau satu jenis produk dalam suatu bangunan.
Rancangan kerja mempengaruhi biaya operasi. Ada dua masalah penting dalam
rancangan kerja: (1) tingkat keahlian, dan (2) perilaku pegawai yang dibawa ke
tempat kerja serta keselamatan kerja.
2.7 Perencanaan dan Pengawasan Operasional
Tujuan perencanaan dan pengawasan operasional adalah untuk memaksimalkan
pelayanan pada konsumen, meminimalkan investasi persediaan dan memaksimalkan
efisiensi.
Perencanaan produksi didasarkan pada ramalan: (1) keseluruhan rencana
dibuat dalam waktu tertentu. (2) Perencanaan operasional harus diterjemahkan ke
dalam jadwal produksi utama yang menentukan kuantitas dan waktu jangka pendek
produksi utama yang menentukan kuantitas dan waktu jangka pendek produk akhir
harus dihasilkan.Untuk memproduksi suatu barang atau jasa diperlukan
faktor-faktor produksi: man, money,
materials, methode, machine, dan market
yang disingkat Sixm`s.
Jadwal detail dengan menggunakan software manajemen proyek. Schedule jangka produk atau schedule terinci menentukan kuantitas
dan jenis item yang akan diproduksi serta bagaimana caranya. Kapan dan dimana
harus diproduksi untuk hari/minggu berikutnya.
Manajemen persediaan. Persediaan adalah supply bahan baku, bahan setengah
jadi atau barang dalam proses dan barang jadi bagi perusahaan untuk tetap
mempertahankan agar bisa memenuhi kebutuhan operasionalnya. Untuk meminimalkan
biaya-biaya persediaan dan pemeliharaan persediaan secara optimum, berbagai
model matematik dan model persediaan berbasis komputer telah dikembangkan untuk
membantu manajer dalam memutuskan kapan dan berapa banyak persediaan yang harus
dipesan. Ada tiga metode yang paling penting, yaitu: (1) Material requirement planning (MRP). Perencanaan bahan-bahan yang
diperlukan, adalah system perencanaan operasional dimana produk akhir dianalisa
untuk menentukan bahan-bahan yang diperlukan untuk memproduksi produk tersebut.
(2) Material resource planning membandingkan
dengan kebutuhan MRP untuk mengetahui sumber daya dan menghitung biaya unit,
dapat juga digunakan dengan program computer lain untuk menangani pesanan
masuk, pemfakturan, dan tugas-tugas operasional lain. MRP II menyediakan sistem
pengawasan bahan yang lebih baik disbanding MRP. (3) Just in time inventory (JITI) merupakan sistem persediaan dimana
kuantitas produksi seimbang/sama dengan kuantitas pengiriman, dimana pembelian
bahan dan pengantaran barang jadi dilakukan tepat pada saat
dibutuhkan/digunakan (just in for usage).
Pengawasan kualitas merupakan salah satu cara yang penting untuk menambah
nilai (value added) produk jasa yang
membedakannya dari produk dan jasa pesaing. Karena itu pengawasan kualitas
sekarang dipandang sebagai bagian yang utuh dari strategi perusahaan sebagai
akibatnya, pengawasan kualitas dipertimbangkan pada setiap tahap proses
operasi, dengan identifikasi tujuan serta memperbaiki kesalahan secepat mungkin
daripada menunggu sampai akhir operasi. Cara pengawasan kualitas tradisional:
penerimaan sample (acceptance sampling). Pengawasan proses (process control). Teknik ini
dikembangkan selama tahun 30-an oleh Bell Telephone statistik, karena
melibatkan tes statistik sampling dan proporsinya lebih besar dibandingkan tes
lain. Prosedur pengawasan proses. Prosedur penerimaan sampel merupakan tes
sejumlah kecil sampel yang diambil dari batch untuk melihat apakah keseluruhan
batch dapat diterima, ditolak atau harus melalui beberapa tes terlebih dahulu.
Manajemen kualitas terpadu (Total
Quality Management/ TQM). Trilogy J. M. Juran: perencanaan, pengendalian,
dan peningkatan mutu. Manajemen kualitas terpadu merupakan sistem manajemen
yang mengangkat kualitas sebagai strategi usaha yang berorientasi pada
kepuasan-langganan dengan melibatkan seluruh anggota. Melalui pengolahan mutu
terpadu diharapkan barang dan jasa yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan
sesuai dengan keinginan dan harapan konsumen.
Penghargaan kualitas (Quality Award)
untuk memacu serta memotivasi dan menghargai hasil karya produk barang, jasa
yang menunjukkan suatu prestasi akan komitmen seseorang atau perusahaan pada
kualitas, maka telah dibuatkan standar penghargaan baik yang bersifat nasional,
regional maupun internasional. Ada beberapa standar yang dipakai untuk
memberikan penghargaan atas kualitas terbaik yaitu: (1) Malcolm Baldridge Quality Award (BQA), diberikan di Amerika sebagai
Business Nobel prize. (2) European Quality Award (EQA), diberikan
di Eropa Barat sebagai European Quality
prize. (3) Deming Quality Prize/Award
(DQP), diberikan di Jepang sebagai Deming
Prize. Ketiga jenis penghargaan itu diakui oleh Triad Market (Amerika Eropa-Jepang) dalam perdagangan bebas dan
sekarang dianut juga oleh negara-negara lainnya di dunia internasional. Bagi
perusahaan besar, menengah dan kecil yang telah memenuhi persyaratan tersebut
dapat diberikan penghargaan dalam bentuk: (1) Penghargaan Perunggu (Bronze Award) (2) Penghargaan Perak (Silver Award) (3) Penghargaan Emas (Golden Award). Dengan diberlakukannya
ISO 9000 khususnya pada lingkungan Triad
Market juga berarti perusahaan-perusahaan di seluruh dunia harus berstandar
pada itu, terutama dalam memenuhi kualitas yang dapat bersaing apabila ingin
diterima menjelang diberlakukannya peraturan WTO dalam perdagangan bebas pada
tahun 2020 di seluruh dunia.
2.8 Konsep dan Aplikasi di Bidang Manajemen
Operasional
Terkait pula dengan isu-isu strategik dalam era baru manufaktur yang
diindikasikan oleh adanya tuntutan penguasaan teknologi, kecepatan,
fleksibilitas tinggi sebagai competitive excellence perusahaan.
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Manajemen operasional merupakan aplikasi dari
konsep dan prinsip manajemen dalam praktek, sehingga manajemen operasi memiliki
kedudukan yang sangat penting pada suatu perusahaan. Karena tanpa manajemen
yang baik dalam pengoperasian, suatu perusahaan akan mengalami masalah. Itulah
sebabnya, mengapa pengetahuan tentang manajemen operasi mutlak diperlukan oleh
setiap manajer.
Model konseptual sistem operasional merupakan hal paling utama yang harus
ditentukan oleh manajer untuk diterapkan pada perusahaan. Agar tujuan yang
diinginkan oleh perusahaan dapat segera dicapai.
Hal terpenting pada manajemen operasi ialah penerapan konsep dan aplikasi
manajemen itu sendiri. Terutama pada penguasaan teknologi, kecepatan, dan
fleksibilitas tinggi sebagai competitive excellence perusahaan.
3.2 Saran
Inilah karya tulis kami, kami sadari dalam
penulisan karya tulis ini masih banyak kekurangan. Maka dari iru kami mahon
maaf yang sebesar-besarnya, dan kami mengharapkan komentar dan saran dari para
pembaca agar kedepannya kami dapat lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Ellitan, Lena dan Anatan,
Lina.(2008).Manajemen Operasi.Bandung:Refika
Aditama
Hasibuan, Malayu.(1996).Manajemen Dasar Pengertian dan Masalah.Jakarta:Gunung
Agung
Prawirasentono,
Suryadi.(2002).Pengantar Bisnis Modern.Jakarta:Bumi
Aksara
Ukas, Maman.(2006).Manajemen Konsep Prinsip dan Aplikasi.Bandung:Agnini
Wiludjeng, Sri.(2007).Pengantar Manajemen.Yogyakarta:Graha
Ilmu
0 komentar: