makalah study kelayakan bisnis aspek pemasaran
ASPEK
PEMASARAN
STUDI KELAYAKAN BISNIS
Makalah Ini Disusun Guna Melengkapi
Tugas Mata Kuliah Studi Kelayakan Bisnis Pada Semester IV Di STAI As-Shiddiqiyah
DOSEN PENGAMPU : SUHADI, S.E.I
DI SUSUN OLEH :
MEGA ERANI S.
JUNISKA
Jurusan : Syariah
Prodi : hukum ekonomi syariah
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
AS-SHIDDIQIYAH
Jalan Lintas Timur
Km. 123 Lubuk Seberuk Kec. Lempuing Jaya Kab. OKI Sumatera Selatan 30657
Tahun Akademik 2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada
Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-Nya, karya tulis tentang “Aspek Pemasaran ”
dapat terselesaikan dengan baik. Karya tulis ini berfokus pada pentingnya
peranan pemasaran dalam menentukan kelanjutan usaha suatu perusahaan.
Dalam rangka ikut berperan serta
menunjang proses perkuliahan, kami tim penyusun menyelesaikan sebuah karya
dalam bentuk makalah sebagai pelengkap tugas mata kuliah “Studi Kelayakan
Bisnis“. Program ini bertujuan mengembangkan pengetahuan, ketrampilan, sikap
rasional, teliti, serta bertanggungjawab, dinamis dan berkesinambungan dalam
memahami tujuan perusahaan dalam pemasaran, pengertian pasar dan pemasaran
secara umum, segmentasi pasar, pasar sasaran dan posisi pasar, peramalan serta
upaya atau cara mengestimasi pasar.
Kami ucapkan banyak terimakasih kepada
semua pihak yang telah berpartisipasi dalam menyusun karya tulis ini yang telah
banyak memberi kontribusi pengarahan kepada kami.
Tak ada gading yang tak retak.
Kami menyadari bahwa karya tulis ini memiliki kelemahan dan kekurangan baik
dalam segi penulisan maupun penyusunan kata, kiranya semua pihak yang
menggunakannya memberikan sumbangsih pemikiran demi kesempurnaan karya tulis
ini.
Lubuk seberuk, Maret 2014
Penulis,
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB
I : PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
1.2 Tujuan
Pembuatan Makalah
1.3 Rumusan
Masalah
1.4 Batasan
Masalah
1.5 Metode
Penulisan
BAB
II : PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Aspek Pemasaran
2.2 Pasar Sasaran
2.3
Bauran Pasar
BAB III : PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar
Belakang
Produk
atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan tidak mungkin dapat mencari sendiri
pembeli ataupun konsumennya. 0leh karena itu, produsen dalam kegiatan pemasaran
produk atau jasanya harus membutuhkan konsumen mengenai produk atau jasa yang
dihasilkannya. Salah satu cara yang digunakan produsen dalam bidang pemasaran
untuk tujuan meningkatkan hasil produk yaitu melalui kegiatan promosi.
Sebagaimana diketahui bahwa keadaan
dunia usaha bersifat dinamis, yang selalu mengalami perubahan yang terjadi
setiap saat dan adanya keterkaitan antara satu dengan yang lainnya. Oleh karena
itu strategi pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting untuk keberhasilan
perusahaan umumnya dan pada bidang pemasaran khususnya. Disamping itu strategi
pemasaran yang diterapkan harus ditinjau dan dikembangkan sesuai dengan
perkembangan pasar dan lingkungan pasar tersebut. Dengan demikian strategi
pemasaran harus dapat memberikan gambaran yang jelas dan terarah tentang apa
yang dilakukan perusahaan dalam menggunakan setiap kesempatan atau paduan pada
beberapa sasaran pasar.
1.2 Tujuan
Pembuatan Makalah
Adapun tujuan dari pembuatan makalah yaitu :
1.
Untuk mengeahui sistem pemasaran
2.
Untuk mengetahui aspek penting dalam pemasaran
3.
Untuk mengetahui aktivitas dalam kegiatan pemasaran
1.3
Rumusan Masalah
1.3.1 Apa itu aspek
pemasaran?
1.3.2 Bagaimana aspek
pemasaran?
1.3.3 Apa
saja sistem-sistem dalam pemasaran ?
1.3.4 Apa saja aspek penting dalam
pemsaran
1.4
Batasan Masalah
Hal yang dibahas dalam makalah ini hanya mencangkup mengenai Aspek
Pemasaran.
1.5
Metode
Penulisan
Penulis memakai metode study literature dan
kepustakaan dalam penulisan makalah ini. Referensi makalah ini bersumber tidak
hanya dari buku, tapi juga dari media lain seperti blog, web, dan perangkat
media massa yang diambil dari internet.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Aspek Pemasaran
Aspek yaitu cara
memandang pembentukan waktu secara internal didalam situasi, keadaan, atau
proses.
Pemasaran adalah salah satu
kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan barang atau jasa dalam
upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup usahanya. Kemudian pengertian Pemasaran seperti
yang dikemukakan oleh Philip Kotler adalah :
“Suatu proses sosial dan manajerial dengan mana Individu dan
kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara
menciptakan serta mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain.
Pemasaran dapat pula diartikan
sebagai upaya untuk menciptakan dan menjual produk kepada berbagai pihak dengan
maksud tertentu. Pemasaran berusaha menciptakan dan mempertukarkan produk baik
barang maupun jasa kepada konsumen di pasar.
Kotler (2001)
mengemumkakan definisi pemasaran berarti bekerja dengan pasar sasaran untuk
mewujudkan pertukaran yang potensial dengan maksud memuaskan kebutuhan dan
keinginan manusian. Sehingga dapat dikatakan bahwa keberhasilan pemasaran
merupakan kuunci kesuksesan dari suatu perusahaan. Menurut Stanton (2001) definisi
pemasaran adalah suatu system keseluruhan dari kegiatan bisnis yang ditujukan
untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang
atau jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembli potensial.
Dari definisi diatas, dapat
disimpulkan bahwa pemasaran merupakan usaha terpadu untuk menggabungkan
rencana-rencana strategis yang diarahkan kepada usaha pemuas kebutuhan dan
keinginan konsumen untuk memperoleh keuntungan yang diharapkan melalui proses pertukaran
atau transaksi.
Aspek pemasaran merupakan faktor
strategis atau kunci dari keberhasilan perusahaan, jika permintaan teerhadap
produk/jasa yang dibuat kurang memadai seluruh kegiatan aspek-aspek yang lain
tidak akan teerwujud.
Kegiatan pemasaran harus dapat
memberikan kepuasan kepada konsumen bila ingin mendapatkan tanggapan yang baik
dari konsumen. Perusahaan harus bertanggung jawab sepenuhnya tentang kepuasan
produk yang ditawarkan, sehingga segala aktifitas perusahaan, harusnya
diarahkan untuk dapat memuaskan konsumen yang pada akhirnya bertujuan untuk
memperoleh laba.
Aspek
pemasaran
Kegiatan
perusahan yang bertujuan menjual barang atau jasa yang di
produksi perusahaan kepasar. Oleh karena itu, aspek ini bertanggung
jawabdalam menentukan ciri-ciri pasar yang akan dipilih. Analisis
kelayakan dari aspek ini yang utama dalam hal;
• Penentuan
segmen, target, dan posisi produk pada pasarnya.
• Kajian
untuk mengetahui konsumen potensial, seperti perihal sikap,
perilaku, serta kepuasaan mereka atas produk.
• Menentukan
strategi kebijakan dan program pemasaran yang akan dilaksanakan.
2.2 Pasar Sasaran
Selama ini terlihat gejala semakin
banyak perusahaan memilih pasar sasaran yang akan dituju, keadaan ini
dikarenakan mereka menyadari bahwa pada dasarnya mereka tidak dapat melayani
seluruh pelanggan dalam pasar tersebut. Terlalu banyaknya pelanggan, sangat
berpencar dan tersebar serta bervariatif dalam tuntutan kebutuhan dan
keinginannya. Jadi arti dari pasar sasaran adalah: Sebuah pasar terdiri dari
pelanggan potensial dengan kebutuhan alau keinginan tertentu yang mungkin
maupun mampu untuk ambil bagian dalam jual beli, guna memuaskan kebutuhan atau
keinginan tersebut.
Karena konsumen yang terlalu
heterogen (keadaan yang mempunyai latar belakang beragam seperti, suku, ras,
agama dll) itulah maka perusahaan perlu
mengkelompokkan pasar menjadi segmen-segmen pasar, lalu memilih dan menetapkan
segmen pasar tertentu sebagai sasaran. Dengan adanya hal ini, maka perusahaan
terbantu untuk mengidentifikasi peluang pasar dengan lebih baik, dengan
demikian perusahaan dapat mengembangkan produk yang tepat, dapat menentuan
saluran distribusi dan periklanan yang sesuai dan efisien serta mampu menyesuaikan
harga bagi barang atau jasa yang ditawarkan bagi setiap target pasar.
Pasar sasaran (Target Market)
adalah: Sekelompok konsumen atau pelanggan yang secara khusus menjadi sasaran
usaha pemasaran bagi sebuah perusahaan.
Dalam menerapkan pasar sasaran, terdapat
tiga langkah pokok yang harus diperhatikan, yaitu:
1. Segmentasi Pasar
2. Penetapan Pasar Sasaran
3. Penempatan Produk.
1. Segmentasi
Pasar
Segmentasi Pasar adalah kegiatan
membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk kedalam satuan-satuan
pasar (segmen pasar) yang bersifat homogen. Berdasarkan definisi diatas
diketahui bahwa pasar suatu produk tidaklah homogen, akan tetapi pada
kenyataannya adalah heterogen. Pada dasarnya segmentasi pasar adalah suatu
strategi yang didasarkan pada falsafah manajemen pemasaran yang orientasinya
adalah konsumen. Dengan melaksanakan segmentasi pasar, kegiatan pemasaran dapat
dilakukan lebih terarah dan sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat
digunakan secara lebih efektif dan efisien dalam rangka memberikan kepuasan
bagi konsumen.
Ada empat ktiteria yang harus
dipenuhi segmen pasar agar proses segmentasi pasar dapat dijalankan dengan
efektif dan bermanfaat bagi perusahaan, yaitu:
Terukur (Measurable),
artinya segmen pasar tesebut dapat diukur, baik besarnya, maupun luasnya serta
daya beli segmen pasar tersebut.
Terjangkau
(Accessible), artinya segmen pasar tersebut dapat dicapai sehingga dapat
dilayani secara efektif.
Cukup luas
(Substantial), sehingga dapat menguntungkan bila dilayani.
Dapat dilaksanakan
(Actjonable), sehingga semua program yang telah disusun untuk menarik dan
melayani segmen pasar itu dapat efektif.
2. Penetapan Pasar Sasaran ( Target market)
Adalah merupakan kegiatan yang
berisi dan menilai serta memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan
dimasuki oleh suatu perusahaan. Apabila perusahaan ingin menentukan segmen
pasar mana yang akan dimasukinya, maka langkah yang pertama adalah menghitung
dan menilai porensi profit dari berbagai segmen yang ada tadi. Maka dalam hal
ini pemasar harus mengerti betul tentang teknik-teknik dalam mengukur potensi
pasar dan meramalkan permintaan pada masa yang akan datang. Teknik-teknik yang
dipergunakan ini sangat bermanfaat dalam memilih pasar sasaran, sehingga
pemasar dapat menghindarkan kesalahan-kesalahan yang bakal terjadi, atau paling
tidak menguranginya sekecil mungkin dalam prakteknya. Maka untuk tujuan
tersebut perusahaan harus membagi-bagi pasar menjadi segmen-segmen pasar utama,
setiap segmen pasar kemudian dievaluasi, dipilih dan diterapkan segmen tertentu
sebagai sasaran. Dalam kenyataannya perusahaan dapat mengikuti salah satu
diantara lima strategi peliputan pasar, yaitu:
1) Spesialisasi
produk, sebuah perusahaan memutuskan untuk memproduksi satu jenis produk. Misalnya
sebuah perusahaan memutuskan untuk memproduksi hanya mesin tik listrik bagi
sekelompok pelanggan.
2) Konsentrasi
pasar tunggal, ialah sebuah perusahaan dapat memusatkan kegiatannya dalam satu
bagian daripada pasar. Biasanya perusahaan yang lebih kecil melakukan pilihan
ini.
3) Spesialisasi
selektif, sebuah perusahaan bergerak dalam berbagai kegiatan usaha yang tidak
ada hubungan dengan yang lainnya, kecuali bahwa setiap kegiatan usaha itu
mengandung peluang yang menarik.
4) Spesialisasi
pasar, misalnya sebuah perusahaan memutuskan untuk membuat segala macam mesin
tik, tetapi diarahkan untuk kelompok pelanggan yang kecil.
5) Peliputan
keseluruhan, yang lazim dilaksanakan oleh industri yang lebih besar untuk
mengungguli pasar. Mereka menyediakan sebuah produk untuk setiap orang, sesuai
dengan daya beli masing-masing.
3. Penempatan produk
Penempatan produk mencakup kegiatan
merumuskan penempatan produk dalam persaingan dan menetapkan bauran pemasaran
yang terperinci. Pada hakekatnya Penempatan produk adalah: Tindakan merancang
produk dan bauran pemasaran agar tercipta kesan tertentu diingatan konsumen.
Bagi setiap segmen yang dimasuki perusahaan, perlu dikembangkan
suatu strategi penempatan produk. Saat ini setiap produk yang beredar dipasar
menduduki posisi tertentu dalam segmen pasamya. Apa yang sesungguhnya penting
disini adalah persepsi atau tanggapan konsumen mengenai posisi yang dipegang
oleh setiap produk dipasar.
2.3 Bauran Pemasaran
Salah satu unsur dalam strategi
pemasaran terpadu adalah Bauran Pemasaran, yang merupakan strategi yang
dijalankan perusahaan, yang berkaitan dengan penentuan, bagaimana perusahaan
menyajikan penawaran produk pada satu segmen pasar tertentu, yang merupakan
sasaran pasarannya. Marketing mix merupakan kombinasi variabel atau kegiatan
yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel mana dapat dikendalikan
oleh perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen dalam pasar sasarannya.
Variabel atau kegiatan tersebut perlu dikombinasikan dan dikoordinasikan oleh
perusahaan seefektif mungkin, dalam melakukan kegiatan pemasarannya. Keempat
unsur atau variabel bauran pemasaran (Marketing mix) tersebut atau yang
disebut four p's adalah sebagai berikut:
1) Strategi
Produk
2) Strategi
Harga
3) Strategi
Penyaluran / Distribusi
4) Strategi
Promosi
Marketing mix yang dijalankan harus
disesuaikan dengan situasi dan kondisi perusahaan. Disamping itu marketing mix
merupakan perpaduan dari faktor-faktor yang dapat dikendalikan perusahaan untuk
mempermudah buying decision, maka variabel-variabel marketing mix diatas tadi
dapat dijelaskan sedikit lebih mendalam sebagai berikut:
1. Produk (Jasa)
Kebijaksanaan mengenai produk atau
jasa meliputi jumlah barang/jasa yang akan ditawarkan perusahaan, pelayanan
khusus yang ditawarkan perusahaan guna mendukung penjualan barang dan jasa, dan
bentuk barang ataupun jasa yang ditawarkan. Produk merupakan elemen yang paling
penting. sebab dengan inilah perusahaan berusaha untuk memenuhi "kebutuhan
dan keinginan" dari konsumen. namun keputusan itu tidak berdiri sebab
produk/jasa sangat erat hubungannya dengan target market yang dipilih.
Sedangkan sifat dari produk/jasa tersebut adalah sebagai berikut:
a) Tidak
berwujud
Jasa mempunyai sifat tidak berwujud,
karena tidak bisa dilihat, dirasa, diraba, didengar atau dicium, sebelum ada
transaksi pembelian.
b) Tidak
dapat dipisahkan
Suatu produk jasa tidak dapat
dipisahkan dari sumbernya, apakah sumber itu merupakan orang atau benda.
Misalnya jasa yang diberikan oleh sebuah hotel tidak akan bisa terlepas dari
bangunan hotel tersebut.
c) Berubah-ubah
Bidang jasa sesungguhnya sangat
mudah berubah-ubah, sebab jasa ini sangat tergantung kepada siapa yang
menyajikan, kapan disajikan dan dimana disajikan. Misalnya jasa yang diberikan
oleh sebuah hotel berbintang satu akan berbeda dengan jasa yang diberiakan oleh
hotel berbintan tiga.
d) Daya
tahan
Jasa tidak dapat disimpan. Seorang
pelanggan yang telah memesan sebuah kamar hotel akan dikenakan biaya sewa,
walaupun pelanggan tersebut tidak menempati karnar yang ia sewa.
2. Harga ( Price)
Setiap perusahaan selalu mengejar
keuntungan guna kesinambungan produksi. Keuntungan yang diperoleh ditentukan
pada penetapan harga yang ditawarkan. Harga suatu produk atau jasa ditentukan
pula dari besarnya pengorbanan yang dilakukan untuk menghasilkan jasa tersebut
dan laba atau keuntungan yang diharapkan. Oleh karena itu, penetuan harga
produk dari suatu perusahaan merupakan masalah yang cukup penting, karena dapat
mempengaruhi hidup matinya serta laba dari perusahaan.
Kebijaksanaan harga erat kaitannya
dengan keputusan tentang jasa yang dipasarkan. Hal ini disebabkan harga
merupakan penawaran suatu produk atau jasa. Dalam penetapan harga, biasanya
didasarkan pada suatu kombinasi barang/jasa ditambah dengan beberapa jasa lain
serta keuntungan yang memuaskan. Berdasarkan harga yang ditetapkan ini konsumen
akan mengambil keputusan apakah dia membeli barang tersebut atau tidak. Juga
konsumen menetapkan berapa jumlah barang/jasa yang harus dibeli berdasarkan
harga tersebut. Tentunya keputusan dari konsumen ini tidak hanya berdasarkan
pada harga semata, tetapi banyak juga faktor lain yang menjadi pertimbangan,
misalilya kualitas dari barang atau jasa, kepercayaan terhadap perusahaan dan
sebagainya.
3. Saluran Distribusi ( Place )
Setelah perusahaan berhasil
menciptakan barang atau jasa yang dibutuhkan dan menetapkan harga yang layak,
tahap berikutnya menentukan metode penyampaian produk/jasa ke pasar melalui
rute-rute yang efektif hingga tiba pada tempat yang tepat, dengan harapan
produk/jasa tersebut berada ditengah-tengah kebutuhan dan keinginan konsumen
yang haus akan produk/jasa tersebut.
Yang tidak boleh diabaikan dalam langkah
kegiatan memperlancar arus barang/jasa adalah memilih saluran distribusi
(Channel Of Distribution). Masalah pemilihan saluran distribusi adalah masalah
yang berpengaruh bagi marketing, karena kesalahan dalam memilih dapat
menghambat bahkan memacetkan usaha penyaluran produk/jasa dari produsen ke
konsumen.
Distributor-distributor atau
penyalur ini bekerja aktif untuk mengusahakan
perpindahan bukan hanya secara fisik tapi dalam arti agar
jasa-jasa tersebut dapat diterima oleh konsumen. Dalam memilih saluran
distribusi ini ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu sebagai
berikut:
Sifat
pasar dan lokasi pembeli
Lembaga-lembaga
pemasaran terutama pedagang-pedagang perantara
Pengendalian
persediaan, yaitu menetapkan tingkat persediaan yang ekonomis.
Jaringan
pengangkutan.
Saluran distribusi jasa biasanya
menggunakan agen travel untuk menyalurkan jasanya kepada konsumen. Jadi salah
satu hal yang penting untuk diperhatikan dalam kebijaksanaan saluran distribusi
itu sendiri dengan memperhitungkan adanya perubahan pada masyarakat serta pola
distribusi perlu mengikuti dinamika para konsumen tadi.
4. Promosi ( Promotion)
Aspek ini berhubungan dengan
berbagai usaha untuk memberikan informasi pada pasar tentang produk/jasa yang
dijual, tempat dan saatnya. Ada beberapa cara menyebarkan informasi ini, antara
lain periklanan (advertising), penjualan pribadi (Personal Selling), Promosi
penjualan (Sales Promotion) dan Publisitas (Publicity)
·
Periklanan (Advertising): Merupakan alat utama bagi pengusaha
untuk mempengaruhi konsumennya. Periklanan ini dapat dilakukan oleh pengusaha
lewat surat kabar, radio, majalah, bioskop, televisi, ataupun dalam bentuk
poster-poster yang dipasang dipinggir jalan atau tempat-tempat yang strategis.
·
Penjualan Pribadi (Personal selling): Merupakan kegiatan
perusahaan untuk melakukan kontak langsung dengan calon konsumennya.
Dengan kontak langsung ini diharapkan akan terjadi hubungan atau interaksi yang
positif antara pengusaha dengan calon konsumennya itu. Yang termasuk dalam
personal selling adalah: door to door selling, mail order, telephone
selling, dan direct selling.
·
Promosi Penjualan (Sales Promotion): Merupakan kegiatan perusahaan
untuk menjajakan produk yang dipasarkarlnya sedemikian rupa sehingga konsumen
akan mudah untuk melihatnya dan bahkan dengan cara penempatan dan pengaturan
tertentu, maka produk tersebut akan menarik perhatian konsumen.
·
Publsitas (Pubilicity): Merupakan cara yang biasa digunakan juga
oleh perusahaan untuk membentuk pengaruh secara tidak langsung kepada konsumen,
agar mereka menjadi tahu, dan menyenangi produk yang dipasarkannya, hal ini
berbeda dengan promosi, dimana didalam melakukan publisitas perusahaan tidak
melakukan hal yang bersifat komersial. Publisitas merupakan suatu alat promosi
yang mampu membentuk opini masyarakat secara tepat, sehingga sering disebut
sebagai usaha untuk "mensosialisasikan" atau "memasyarakatkan
".
Dalam hal ini yang harus
diperhatikan adalah tercapainya keseimbangan yang efektif, dengan mengkombinasikan
komponen-komponen tersebut kedalam suatu strategi promosi yang terpadu untuk
berkomunikasi dengan para pembeli dan para pembuat keputusan pembelian.
C.
Sistem Pemasaran
Dalam
sistem pemasaran terdapat beberapa faktor yang saling tergantung dan saling
berinteraksi satu sama lain. Faktor-faktor tersebut adalah :
Organisasi yang
melakukan tugas-tugas pemasaran
Sesuatu
(barang, jasa, ide, orang) yang sedang dipasarkan
Pasar yang
dituju
Para
perantara yang membantu dalam pertukaran (arus) antara organisasi pemasaran dan
pasarnya. Antara lain pengecer, pedagang besar, agen pengangkutan, dan
lain-lain
Faktor-faktor
lingkungan seperti faktor demografi, kondisi perekonomian, faktor sosial dan
kebudayaan, teknologi dan persaingan.
D. Peranan
Pemasaran
Pemasaran
merupakan proses sosial dan manajerial sehingga konsumen dapat memperoleh
kebutuhan / keinginan mereka melalui permintaan, penawaran, dan penukaran nilai
suatu produk antara penjual dan pembeli.
ü Kebutuhan : segala
kebutuhan dasar manusia baik intuk minum, makan, pakaian, pendidikan dan
lainnya
ü Keinginan :
Merupakan kondisi lebih khusus dari kebutuhan, misalnya minuman ringan, makanan
bergizi, pendidikan tinggi, atau lainnya
ü Permintaan : akumulasi kebutuhan/keinginan yang potensial untuk
digarap, misalnya, makanan, perumahan, pendidikan dan lainnya.
E. Strategi Pemasaran
Perbedaan pengertian antara istilah strategi, tujuan dan
taktik adalah :
Tujuan :
Tujuan perusahaan adalah memberikan
kepuasan kepada pembeli dan masyarakat yang lain dalam pertukarannya untuk
mendapatkan sejumlah laba, atau perbandingan antara penghasilan dan biaya yang
menguntungkan.
Strategi :
Strategi adalah suatu rencana yang
diutamakan untuk mencapai tujuan perusahaan. Beberapa perusahaan mungkin
mempunyai tujuan yang sama tetapi strategi yang dipakai untuk mencapai tujuan
tersebut dapat berbeda. Strategi dibuat berdasarkan suatu tujuan.
Taktik :
Taktik adalah tahap-tahap atau langkah-langkah
tertentu yang dipakai untuk melaksanakan strategi. Jika manajemen sudah merumuskan tujuan dan strateginya,
maka ia berada dalam posisi untuk menentukan taktik.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian diatas dapatlah
kita mengambil kesimpulan bahwa sudah layaknyalah perusahaan memiliki Strategi
Pemasarannya sendiri sebelum mereka menjalankan ataupun memasarkan
produk/jasanya.
Strategi pemasaran yang dibuat
hendaknya haruslah mempertimbangkan situasi dan keadaan perusahaan baik keadaan
intern perusahaan itu sendiri atau lingkungan mikro perusahaan, maupun keadaan
ekstern perusahaan atau yang dikenal dengan lingkungan makro perusahaan.
Perusahaan yang berjaya dan mampu
mempertahankan serta meningkatkan lagi penjulannya ditengah-tengah pesaingnya
adalah perusahaan yang telah berhasil menetapkan strategi pemasarannya serta
strategi bersaingnya dengan tepat.
Adapun penentuan strategi bersaing
hendaknya dilakukan dengan mempertimbangkan kepada besar dan posisi
masing-masing perusahaan dalam pasar. Karena perusahaan yang besar mungkin
dapat menerapkan stretegi tertentu yang jelas tidak bisa dilakukan oleh
perusahaan kecil. Demikian pula sebaliknya, bukanlah menjadi sesuatu hal yang
jarang terjadi bahwa perusahaan kecil dengan strateginya sendiri mampu
menghasilkan tingkat keuntungan yang sama atau bahkan lebih baik daripada
perusahaan besar.
Dengan memperhatikan dan
mempertimbangkan semua hal diatas, maka dapat dipastikan perusahaan akan dapat
menentukan dengan baik strategi pemasarannya serta strategi bersaingnya, untuk
tetap maju dan berkembang di tengah-tengah persaingannya.
DAFTAR PUSTAKA
Kotler, Philip. 2001.
Manajemen Pemasaran Di Indonesia : Analis Peerencanaan, Implementasi
dan Pengendalian. Salemba Empat. Jakarta.
3 komentar: